visitaaponce.com

Inflasi di Purwakarta YoY 2022 Capai 5,51 Dipicu harga Telor dan Ikan Mas

Inflasi di Purwakarta YoY 2022 Capai 5,51% Dipicu harga Telor dan Ikan Mas
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika.(MI/Reza Sunarya)

BADAN Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Purwakarta mencatat inflasi year on year (YoY) tahun 2022 di angka 5,51%. Sementara data dari DKUPP beberapa komoditi yang mengalami kenaikan kendati bersifat fluktuatif.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatajan, Dinamika perekonomian yang terjadi secara global  berpengaruh terhadap tingkat inflasi nasional, begitupun terhadap inflasi di Kabupaten Purwakarta.  Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian inflasi tahun 2023 dengan memastikan kesinambungan, singkronisasi dan ketetapan program kerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Anne Ratna Mustika menegaskan, Pemkab Purwakarta akan terus melakukan inovasi untuk mengakselerasi pelaksanaan pengendalian inflasi melalui kolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait. Selain itu, perlu dilakukan penguatan database terkait ketersediaan pasokan komoditas
penyumbang inflasi terutama produksi dan distribusi komoditas pangan pokok dan strategis.

"Kita fokus terhadap peningkatan peringatan dini pengendalian inflasi melalui optimalisasi aplikasi pemantauan harga pangan strategis yang tersedia dan dikolaborasikan dengan informasi pendukung lainnya agar mampu dihasilkan kebijakan pengendalian inflasi yang tepat sasaran dan berdaya guna," kata Anne Ratna Mustika, Senin (9/1/2023).

Menurut Anne Ratna Mustika, berdasarkan data BPS inflasi YoY Kabupaten Purwakarta tahun 2022  ada di angka 5,51 persen. Namun jika dibandingkan dengan Kabupaten tetangga seperti Cirebon ternyata lebih rendah daripada nasional yaitu 4,86 persen.

Kedepan, jelas Anne, pihaknya akan secara bersama-sama terus melakukan komunikasi yang efektif dan mengimbau kepada masyarakat untuk berbelanja secara bijak sehingga ekspektasi masyarakat dan pelaku usaha terkait kenaikan inflasi dapat terkendali dengan baik.

Sementara data dari DKUPP, jelas Anne, ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan, tapi sifatnya fluktuatif, seperti contohnya kelompok makanan dan minuman terutama adalah komoditi sayuran dan juga sumber protein seperti daging atau daging sapi kemudian juga ayam potong kemudian juga telor dan ikan mas. (OL-13)

Baca Juga: Sering Bolos Tugas, Dua Anggota Polres Sikka Dipecat

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat