Romo Perintahkan Copot Spanduk SARA Tolak Anies Baswedan di Sikka
![Romo Perintahkan Copot Spanduk SARA Tolak Anies Baswedan di Sikka](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/7e4e8a05df41867a4320c38ef885cf66.jpg)
PAGI hari yang cerah menyelimuti suasana Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Namun, cuaca yang bersahabat ini dirusak oleh ulah sekelompok orang yang diam-diam memasang spanduk penolakan Anies Baswedan sebagai Presiden pada pemilu 2024. Apalagi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah mendeklarasikan sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024 yang diusung Partai NasDem.
Spanduk memiliki konten provokatif itu dipasang di beberapa titik jalan besar yang ada di Kota Maumere. Pemasangan spanduk ini upaya pecah belah masyarakat dan kampanye hitam yang dilakukan oleh orang yang anti demokrasi, dipasang malam hari saat warga Kota Maumere sedang tidur nyenyak.
Spanduk provokatif itu bertuliskan "Mantap Masyarakat NTT Tolak Anies Baswedan". Pernyataam itu seolah-olah masyarakat NTT, khususnya di Kabupaten Sikka menolak keberadaan Anies Baswedan. Bukan itu saja, cara-cara kotor yang dilakukan orang anti demokrasi ini dengan cara menipu bahwa masyarakat NTT tolak Anies Baswedan dikarenakan empat alasan, yakni Anies Baswedan didukung FPI, Anies Baswedan didukung HTI, Anies Baswedan didukung PA 212, dan Anies Baswedan gagal pimpin Jakarta.
Isu negatif ini digulirkan lewat spanduk gelap mengingat Pilpres kian dekat dengan tujuan menjatuhkan Anies Baswedan mata warga Sikka. Mengingat NTT khususnya di Kabupaten Sikka basis pemilih mayoritas Katolik.
Pemasangan spanduk provokatif tersebut sontak membuat kaget warga Sikka. Dari pantauan mediaindonesia.com, setidaknya terdapat dua spanduk provokatif penolakan Anies Baswedan dipasang pada lokasi yang berbeda, yakni di perempatan Jalan Lingkar Luar, Kelurahan Nangalimang.
Di lokasi ini, spanduk provokatif itu mencuri perhatian para pengendara yang melintas baik roda dua dan empat. Beberapa pengendara menghentikan kendaraannya untuk membaca tulisan spanduk provokatif berbau sara ini. Bahkan ada pengendara kecewa dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mengkampanyekan politik identitas demi menggiring warga masyarakat Kabupaten Sikka
Pemasangan spanduk provokatif ini juga dipasang di tembok Pastor Paroki Gereja Katedral Maumere tepatnya di Jalan Mgr Sugiyopranoto di Kelurahan Kota Uneng. Hal ini membuat kaget Pastor Paroki Gereja Katedral Maumere. Pasalnya tidak ada etika pemberitahuan hingga Pastor Paroki Katedral Santo Yosef Maumere, Romo Johanis Satu Ndopo merasa kaget.
Ketika itu, Romo Johanis Satu Ndopo atau biasa disapa Romo Anis hendak masuk ke salah satu ruangan Kantor Pastor Paroki Katedral Santo Yosef Maumere. Tiba-tiba datanglah dua warga yang melaporkan adanya spanduk provokatif berbau sara ini terpampang di tembok Pastor Paroki Katedral Santo Yosef Maumere.
Mendengar itu, Romo Anis terkejut dengan menggunakan baju kaos hitam dan celana jeans, Romo Anis bergegas ke lokasi tersebut dan meminta warga untuk segera mencopotnya. Spanduk tersebut dibawa ke Pastor Paroki Katedral Santo Yosef Maumere.
"Saya tidak tahu adanya spanduk provokatif tersebut. Saya juga kaget setelah diberitahu oleh warga. Kita juga tidak tahu kapan pasangnya," ujar Romo Anis.
Romo Anis pun berpesan kepada masyarakat agar jangan terprovokasi dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang ingin memanfaatkan situasi dengan berupaya menggiring masyarakat dengan spanduk-spanduk provokatif. "Saya minta masyarakat jangan terprovokasi. Mau pilih pemimpin harus sesuai dengan hati nurani kalian," pinta Romo Anis.
Sejumlah warga juga kesal dengan isi spanduk tersebut. Saah satunya Yuven Wangge, warga Maumere ini mengatakan, isi spanduk itu tidak memiliki data yang akurat. Asal tuduh saja dan cenderung memfitnah, ini berbahaya bagi kehidupan masyarakat di Maumere yang damai
"Kalau kita tidak punya data yang jelas, kemudian kita sebagai masyarakat langsung mempercayainya ini yang tidak benar," papar dia. (OL-13)
Baca Juga: Wadas Semakin Kondusif, BBWS bersama Warga Ukur Jarak Aman Penambangan
Terkini Lainnya
Anies Harus Waspadai Kampanye Hitam di Pilgub Jakarta
Peneliti BRIN: Wacana Pemilu Hanya Satu Putaran Membajak Demokrasi
Kinerja Bawaslu Dipertanyakan
Sindiran Guntur Soekarnoputra ke Jokowi Bisa Rugikan PDIP
Minta Kader Gencar Sosialisasikan Program
Warga Cilincing Bantah Terima Uang Rp200 Ribu dari Prabowo
Presiden Yoon Suk Yeol Tegaskan Korea Selatan Tidak Akan Diam Melawan Provokasi Korea Utara
Korsel Peringatkan Korut untuk Hentikan Tindakan Provokatif
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol: Waspadai Provokasi Korea Utara jelang Pemilu Legislatif
Kunjungan David Cameron ke Kepulauan Falkland Setelah 30 Tahun, Memicu Klaim Provokasi
Bela Sang Ayah soal Tudingan Penistaan Agama, Putri Zulhas: Semuanya Sudah Joget
KPU Tegur Gibran Rakabuming Lewat Tim Pemenangan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap