visitaaponce.com

Romo Perintahkan Copot Spanduk SARA Tolak Anies Baswedan di Sikka

Romo Perintahkan Copot Spanduk SARA Tolak Anies Baswedan di Sikka
Warga membaca spanduk SARA menolak Anies Baswedan yang dipasang kelompok anti demokrasi di Kabupaten Sikka, NTT.(MI/Moat)

PAGI hari yang cerah menyelimuti suasana Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Namun, cuaca yang bersahabat ini dirusak oleh ulah sekelompok orang yang diam-diam memasang spanduk penolakan Anies Baswedan sebagai Presiden pada pemilu 2024. Apalagi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah mendeklarasikan sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024 yang diusung Partai NasDem.

Spanduk memiliki konten provokatif  itu dipasang di beberapa titik jalan besar yang ada di Kota Maumere. Pemasangan spanduk ini upaya pecah belah masyarakat dan kampanye hitam yang dilakukan oleh orang yang anti demokrasi, dipasang malam hari saat warga Kota Maumere sedang tidur nyenyak.

Spanduk provokatif  itu bertuliskan "Mantap Masyarakat NTT Tolak Anies Baswedan". Pernyataam itu seolah-olah masyarakat NTT, khususnya  di Kabupaten Sikka menolak keberadaan Anies Baswedan. Bukan itu saja, cara-cara kotor yang dilakukan orang anti demokrasi ini dengan cara menipu bahwa masyarakat NTT tolak Anies Baswedan dikarenakan empat alasan, yakni Anies Baswedan didukung FPI, Anies Baswedan didukung HTI, Anies Baswedan didukung PA 212, dan Anies Baswedan gagal pimpin Jakarta.  

Isu negatif ini digulirkan lewat spanduk gelap mengingat Pilpres kian dekat dengan tujuan menjatuhkan Anies Baswedan mata warga Sikka. Mengingat NTT khususnya di Kabupaten Sikka basis pemilih mayoritas Katolik.

Pemasangan spanduk provokatif tersebut sontak membuat kaget warga Sikka. Dari pantauan mediaindonesia.com, setidaknya terdapat dua spanduk provokatif penolakan Anies Baswedan dipasang pada lokasi yang berbeda, yakni di perempatan Jalan Lingkar Luar, Kelurahan Nangalimang.  

Di lokasi ini, spanduk provokatif itu mencuri perhatian para pengendara yang melintas baik roda dua dan empat. Beberapa pengendara menghentikan kendaraannya untuk membaca tulisan spanduk provokatif berbau sara ini. Bahkan ada pengendara kecewa dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mengkampanyekan politik identitas demi menggiring warga masyarakat Kabupaten Sikka

Pemasangan spanduk provokatif ini juga dipasang di tembok Pastor Paroki Gereja Katedral Maumere tepatnya di Jalan Mgr Sugiyopranoto di Kelurahan Kota Uneng.  Hal ini membuat kaget Pastor Paroki Gereja Katedral Maumere. Pasalnya tidak ada etika pemberitahuan hingga Pastor Paroki Katedral Santo Yosef Maumere, Romo Johanis Satu Ndopo merasa kaget.

Ketika itu, Romo  Johanis Satu Ndopo atau biasa disapa Romo Anis hendak masuk ke salah satu ruangan Kantor Pastor Paroki Katedral Santo Yosef Maumere. Tiba-tiba datanglah dua warga yang melaporkan adanya spanduk provokatif berbau sara ini terpampang di tembok Pastor Paroki Katedral Santo Yosef Maumere.

Mendengar itu, Romo Anis terkejut dengan menggunakan baju kaos hitam dan celana jeans, Romo Anis bergegas ke lokasi tersebut dan meminta warga untuk segera mencopotnya. Spanduk tersebut dibawa ke Pastor Paroki Katedral Santo Yosef Maumere.

"Saya tidak tahu adanya spanduk provokatif tersebut. Saya juga kaget setelah diberitahu oleh warga. Kita juga tidak tahu kapan pasangnya," ujar Romo Anis.

Romo Anis pun berpesan kepada masyarakat agar jangan terprovokasi dengan oknum-oknum  yang tidak bertanggung jawab, yang ingin memanfaatkan situasi dengan berupaya menggiring masyarakat dengan spanduk-spanduk provokatif. "Saya minta masyarakat jangan terprovokasi. Mau pilih pemimpin harus sesuai dengan hati nurani kalian," pinta Romo Anis.

Sejumlah warga juga kesal dengan isi spanduk tersebut. Saah satunya Yuven Wangge, warga Maumere ini mengatakan, isi spanduk itu tidak memiliki data yang akurat. Asal tuduh saja dan cenderung memfitnah, ini berbahaya bagi kehidupan masyarakat di Maumere yang damai

"Kalau kita tidak punya data yang jelas, kemudian kita sebagai masyarakat langsung mempercayainya ini yang tidak benar," papar dia. (OL-13)

Baca Juga: Wadas Semakin Kondusif, BBWS bersama Warga Ukur Jarak Aman Penambangan

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat