visitaaponce.com

Aparat Masih Lakukan Pengamanan Di Kawasan PT GNI

 Aparat Masih Lakukan Pengamanan Di Kawasan PT GNI
Ilustrasi(DOK MI)

APARAT keamanan gabungan Polri dan TNI masih melakukan pengamanan  di PT kawasan Gunbuster Nickel Industry (GNI) Morowali Utara, Sulawesi Tengah, menyusul kerusuhan yang menewaskan dua pekerja di perusahaan Tiongkok itu beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto mengatakan, secara umum kondisi di PT GNI sudah kondusif dan ribuan pekerja mulai beraktivitas kembali. Walau demikian, pengaman masih diberlakukan. “Di sana (PT GNI) masih ada 709 personel gabungan Polri dan TNI melakukan pengamanan,” terangnya di Palu, Minggu (22/1).

Menurut Didik, sesuai instruksi pengamanan akan terus dilakukan hingga semua persoalan di PT GNI tuntas. "Ketika persoalan di PT GNI selesai, baru personel gabungan ditarik," tegasnya.

Dalam pengamanannya, personel gabungan bertugas untuk melakukan pemeriksaan identitas bagi setiap karyawan yang ingin masuk kerja. "Pemeriksaan itu sebagai upaya mengantisipasi dan memberikan rasa aman bagi pekerja,” ungkap Didik.

Ia menambahkan, bahwa untuk 17 tersangka kerusuhan saat ini masih diamankan di Polres Morowali demi menjalani proses hukum lebih lanjut. "Yang pasti Polda bertindak tegas. Dan berharap kerusahan tidak lagi terjadi di PT GNI," imbuh Didik.

Terpisah, DPRD Sulteng telah membentuk tim untuk menyelesaikan persoalan di PT GNI. Wakil Ketua III DPRD Sulteng, Muharram Nurdin mengatakan, pembentukan tim tersebut merupakan kesimpulan dari hasil RDP beberapa hari lalu dengan pihak terkait.

Tujuan dari pembentukan tim itu untuk memastikan persoalan antarkaryawan dan perusahaan bisa selesai dengan baik sehingga tidak ada gejolak lagi terjadi ke depan. “Kehadiran investasi di Sulteng sangatlah penting. Karena itu perlu untuk dijaga keamanannya dan jangan ada konflik di sana sehingga bisa menghambat investasi," ujarnya.

Muharram menilai, salah satu masalah yang terjadi di PT GNI tidak adanya keterbukaan terkait tenaga kerja. Selain itu, PT GNI belum melibatkan secara strategis pengusaha lokal dan perusahaan daerah sebagai mitra usaha.

"Sudah ada keputusan menteri investasi setiap investasi yang datang ke daerah harus mengundang pengusaha lokal dan perusahaan daerah. Nah itu belum dilakukan di sana, makanya semua persoalan yang ada perlu diselesaikan,” tandasnya.

Bentrok antarpekerja Indonesia dengan TKA di PT GNI terjadi Sabtu (14/1) hingga Minggu (15/1). Pemicunya karena ada ajakan mogok kerja pekerja Indonesia terkait tuntutan kepada perusahaan yang ditolak TKA.

Akibat bentrokan, satu karyawan pekerja Indonesia dan satu TKA tewas. Puluhan karyawan lainnya menjadi korban luka dan fasilitas perusahaan rusak karena dibakar. Dalam kasus ini, 17 karyawan yang merupakan pelaku kerusuhan sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan kepolisian. (OL-15)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat