visitaaponce.com

Tipu Nasabah hingga Rp6,79 M, Oknum Manajer Bank di Riau Ditangkap

Tipu Nasabah hingga Rp6,79 M, Oknum Manajer Bank di Riau Ditangkap
Ilustrasi(DOK.MI)

TIM dari Polda Riau membongkar aksi penipuan yang dilakukan oknum pegawai bank CIMB Niaga Syariah Cabang Pekanbaru SAL, 32, yang telah memperdaya sejumlah nasabah dengan setoran mencapai Rp6,79 miliar sejak 2020.
 
Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Sunarto di Pekanbaru, Selasa (7/2), menyebutkan tersangka SAL yang tengah hamil tujuh bulan diringkus Ditreskrimsus Polda Riau di Medan, Sumatra Utara, pada Sabtu (4/2).
 
SAL merupakan mantan karyawati PT Bank CIMB Niaga Cabang Pekanbaru Syariah yang sebelumnya menawarkan produk obligasi pemerintah fix rate (FR) kepada nasabah prioritas dengan menjanjikan keuntungan sebesar 9,5% per bulan.
 
Modusnya ini dilancarkannya sekitar Desember 2020 lalu. SAL menawarkan dan menjual produk kepada nasabah prioritas bank tempatnya bekerja.
 
SAL yang merupakan yang Relationship Manager berhasil meyakinkan korban sehingga mengirimkan uang ke nomor rekening yang telah ditentukan oleh tersangka. Untuk meyakinkan korban, tersangka menyerahkan trade confirmation palsu.
 
"Namun setelah korban meminta pencairan dan keuntungan dari pembelian produk, tersangka tidak dapat mengembalikan dengan alasan proses pengembalian tidak dapat dilakukan secara langsung dan harus secara bertahap," terang Sunarto.


Baca juga: Petik Laut, Nelayan Blimbing Gelar Festival Golok Sabrang

 
Saat dikonfirmasi langsung kepada Pihak PT Bank CIMB Niaga Tbk Cabang Pekanbaru Syariah, ternyata transaksi jual beli obligasi yang dilakukan SAL tidak tercatat pada sistem bank tersebut.
 
Berdasarkan hasil interogasi, tersangka mengaku uang hasil kejahatan digunakannya untuk bermain trading dan keperluan pribadi tersangka, namun ini masih terus kita dalami.
 
"Kini penyidik Ditreskrimsus Polda Riau juga masih melakukan tracing aset hasil kejahatan," lanjutnya.
 
Selain itu, Sunarto mengimbau masyarakat yang menyimpan uang dan aset di bank agar tidak mudah tergiur bujuk rayu oknum. Ia mengingatkan untuk menginformasi dan memastikan produk yang ditawarkan memang resmi dari bank.
 
"Sebab apabila korban jeli, sejak awal sudah mencurigakan. Kita tahu kalau bank memberikan bunga 4% per tahun. Sedangkan tersangka menjanjikan 9,5% bunga per bulannya. Beginilah bujuk rayu tersangka," tutur Sunarto.
 
Akibat perbuatannya, SAL dijerat pasal berlapis yaitu Pasal 49 ayat (1) huruf b UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dengan ancaman paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun serta denda Rp10 miliar.
 
Tersangka juga dijerat pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman hukuman empat tahun penjara. (Ant/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat