visitaaponce.com

Menteri Perindustrian Resmikan Pabrik Daur Ulang PET Berteknologi Foodgrade

Menteri Perindustrian Resmikan Pabrik Daur Ulang PET Berteknologi Foodgrade
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kemeja putih) meresmikan PT Bumi Indus Padma Jaya di Jombang, Jawa Timur.(DOK pribadi.)

SEBAGAI negara dengan populasi tinggi, Indonesia menghasilkan sampah pascakonsumsi yang cukup besar pula. Namun, berdasarkan data ADUPI (Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia) pada 2021, angka sampah yang cukup besar tersebut ternyata hanya memenuhi 44% kebutuhan terhadap resin PET di Indonesia. Kebutuhannya diperkirakan mencapai 31.500 ton per bulan.

Untuk itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan PT Bumi Indus Padma Jaya BIPJ yang berlokasi di Jombang, Jawa Timur, pada Rabu (8/2). "Kementerian Perindustrian mengapresiasi pendirian PT Bumi Indus Padma Jaya sebagai industri daur ulang. Ini sesuai dengan misi Kemenperin dalam menciptakan transformasi industri yang berkelanjutan," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya di acara peresmian BIPJ. Upaya ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.

Dalam sambutannya, Menteri Perindustrian mengungkapkan bahwa industri daur ulang merupakan sektor yang didukung penuh oleh pemerintah. Ia optimistis ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular di dalam negeri akan semakin kuat. Tidak hanya itu, keberadaan pabrik ini juga dapat meningkatkan tingkat daur ulang sampah plastik di Indonesia dan berdampak dalam mengurangi sampah plastik.

Agus menilai pembangunan fasilitas daur ulang sampah plastik ini merupakan bentuk komitmen dalam mendukung konsep ekonomi berkelanjutan yang patut diapresiasi. Hal ini sejalan dengan standar industri hijau yang mampu berperan meningkatkan daya saing sektor manufaktur untuk masa depan dengan mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. "Saya berharap Mayora Group dapat terus menerus membantu Indonesia untuk menjaga lingkungan sekitar dengan baik yang selaras dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan industri berkelanjutan," ujarnya.

Industri daur ulang plastik di Indonesia memang terus menunjukkan kemajuan yang impresif dan didukung oleh kebutuhan dalam negeri serta tersedianya post-consumer (sampah domestik) dan post-industrial. Oleh karena itu, untuk meningkatkan penyediaan sumber bahan baku recycled PET (R-PET) dalam negeri dan sekaligus sebagai komitmen Mayora Group dalam menjalankan Gerakan Ekonomi Sirkular, didirikanlah PT Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ), pabrik daur ulang plastik khusus PET yang memenuhi standar keamanan pangan (foodgrade). Belum banyak pabrik daur ulang PET yang mengadaptasi teknologi foodgrade di Indonesia. 

"Inovasi produk berbasis PET terus berkembang. Pararel dengan hal tersebut, angka kebutuhan industri terhadap material PET juga terus bertambah. Apalagi PET berpotensi menggantikan jenis material lain dan membuat harga produk menjadi lebih terjangkau," tutur Ronald Atmadja, Direktur PT Bumi Indus Padma Jaya, pionir pabrik daur ulang berteknologi foodgrade Indonesia. 

BIPJ menggunakan teknologi pengolahan PET yang modern. Ada dua proses utama dalam pengelohan botol plastik PET menjadi plastik resin berstandar keamanan pangan. Pertama, pencucian yang dimulai dengan proses pembukaan tutup dan pencopotan label. Lalu botol PET bekas tersebut disortir sesuai dengan warna dan jenisnya. Baru setelah itu proses pencacahan menjadi serpihan untuk kemudian pencucian dan pengeringan. Kedua, proses diextrusi yakni perubahan plastik dari bentuk padat menjadi cair. Lalu, proses dekontaminasi. Yang terakhir proses pencetakan pellet plastik. Pellet plastik inilah yang dapat diolah kembali untuk menghasilkan produk plastik baru.

Ronald juga menyampaikan bahwa pembangunan pabrik ini merupakan komitmen Mayora Group untuk melengkapi Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale (GESN Le Minerale) yang telah digaungkan sejak 2022. "Sebagai perusahaan lokal, kami berkomitmen untuk berkontribusi nyata bagi Indonesia, termasuk dalam pengelolaan sampah. BIPJ akan menjadi hilir dari GESN Le Minerale. Edukasi pilah sampah dari rumah serta kegiatan yang mendukung peningkatan collection rate yang menjadi hulu dalam gerakan ini akan terus digaungkan ke masyarakat," paparnya.

Kehadiran BIPJ juga diharapkan akan membawa dampak lingkungan dan ekonomi. Dampak lingkungan yakni Indonesia yang lebih bersih. PET sendiri memiliki tingkat daur ulang tertinggi, sehingga bila bekas kemasan plastik tersebut dapat terkelola dan didaurulang, tidak menjadi timbulan sampah di ekosistem. Sedangkan dari sisi ekonomi, ada penyerapan tenaga kerja yang berkontribusi terhadap perekonomian wilayah setempat pada khususnya. Fasilitas ini menyerap banyak tenaga kerja lokal dan didukung teknologi modern. 

Ronald juga memaparkan bahwa 50% hasil pengolahan dari pabrik ini diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan separuhnya lagi untuk keperluan ekspor. Dengan industri daur ulang yang berorientasi ekspor, tentu akan berkontribusi menghasilkan devisa negara. 

Dukungan dan apresiasi serupa juga diungkapkan Ketua Asosiasi Daur Ulang Indonesia (ADUPI) Christine Halim. Dirinya percaya, hadirnya BIPJ akan memajukan industri daur ulang. Bisnis daur ulang plastik memiliki potensi besar. "Dengan potensi yang terus berkembang, industri daur ulang sampah botol plastik akan berperan besar terhadap lingkungan dan sekaligus pertumbuhan ekonomi negara," katanya.

Ia pun mengungkapkan, ADUPI akan bekerja sama untuk memasok bahan baku botol kemasan PET bekas untuk BIPJ. "Kami tentu akan sangat terbuka untuk berkolaborasi dalam menggerakkan ekonomi sirkular. Hadirnya pabrik ini akan menggerakkan rantai ekonomi yang melibatkan berbagai pihak dari hulu ke hilir, mulai dari peran aktif masyarakat sampai kepada industri daur ulangnya," tandas Christine. (RO/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat