visitaaponce.com

Bayi Berusia 50 Hari Di Makassar Meninggal Diduga Karena Malapraktik

Bayi Berusia 50 Hari Di Makassar Meninggal Diduga Karena Malapraktik
Ilustrasi(DOK MI)

KASUS malapraktik yang menyebabkan meninggalnya seorang bayi diduga terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Selasa (28/2), Al Fatan, bayi berusia 50 hari, menghembuskan nafas terakhir setelah sempat dirawat kurang dari satu hari di rumah sakit tersebut.

Informasi yang ada menyebutkan Al Fatan meninggal karena mengalami pendarahan. Aco Sukri, ayah Al Fatan mengungkapkan sesuai jadwal yang diberikan pihak rumah sakit, anaknya akan menjalani operasi. Namun sebelumnya, ada perawat mengambil sampel darah bayi.

"Diduga, perawat itu, kesulitan menemukan nadi (urat) saat akan mengambil sampel darah Al Fatan, sehingga menyuntik beberapa kali hingga terjadi pendarahan. Tidak berapa kemudian anak saya meninggal," ungkap Aco.

Pihak RSUD Labuang Baji pun angkat bicara atas kejadian tersebut. Direktur RSUD Labuang Baji, Abdul Haris Nawawi memberi kesempatan pihak komite medik dan dokter anak di rumah sakit itu memberi klarifikasi. Setelah menyampaikan duka cita, Haris Nawawi mengaku pihaknya memfasilitasi pengantaran jenazah ke kampung halaman keluarganya di Kabupaten Jeneponto, Sulsel.

Sedangkan Komite Medic RSUD Labuang Baji, Ummu Atia menjelaskan Al Fatan adalah pasien rujukan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Pertiwi di Makassar, dan masuk ke instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Labuang Baji, Senin (27/2) pukul 17.00 Wita. "Pasien masuk dengan kasus adanya sumbatan di usus bawah. Selain itu, Hemoglobin (Hb) atau tekanan darah 6 atau rendah yang sejatinya bayi Hb harusnya 12. Sehingga pihak rumah sakit menangani bayi tersebut dengan melakukan transfusi darah," urai Ummu.

Sementara Dokter Spesialis Bedah Anak RSUD Labuang Baji, Munawir membantah telah terjadi dugaan salah suntik pada pasien bayi itu. "Info itu keliru. Pihak rumah sakit telah melaksanakan standar operasional pelayanan (SOP) dalam merawat pasien," jelasnya.

Menurut Munawir, pada bekas pengambilan sampel darah pasti akan terjadi pendarahan, tetapi kalau bayi ditekan saja itu sudah berhenti. "Penyebab kematian bayi tersebut karena banyaknya faktor. Yang pertama karena adanya sumbatan di usus bawah dan yang kedua karena Hb darahnya rendah," pungkas Munawir. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat