visitaaponce.com

Kementerian PUPR Rampung Bangun 200 Unit Hunian Tetap bagi Korban Gempa Cianjur

Kementerian PUPR Rampung Bangun 200 Unit Hunian Tetap bagi Korban Gempa Cianjur
Korban gempa cianjur saat menempati hunian sementara(MI/Bayu Anggoro)

DIREKTORAT Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelesaikan pembangunan hunian tetap (Huntap) tahap I penanganan pascabencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat yang terjadi pada akhir 2022 lalu.

Masyarakat terdampak akan segera menempati 200 unit huntap tahap I yang dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektare (ha) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).

“Sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur, lokasinya di Cilaku sekitar 2,4 ha dan di Mande sekitar 30 ha," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Kamis (9/3).

Baca juga : Pemkab Cianjur Serahkan 200 Unit Huntap Di Lahan Relokasi Bagi Korban Gempa

Ia mengungkapan, warga semula tinggal di zona sabuk merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah atau longsor. 

"Sangat berbahaya jika tetap tinggal di zona merah,” ungkapnya.

Baca juga : Kementerian ATR: Hunian Milik WNA Bisa Diwariskan ke Ahli Waris

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menambahkan, melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II berusaha melaksanakan penanganan pascabencana melalui pembangunan huntap. Terlebih, banyak rumah yang mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat, terutama yang berada di zona merah sesar Cugenang.

Pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk mendata sejumlah infrastruktur dan perumahan masyarakat yang mengalami kerusakan dan perlu penanganan.

"Setelah dilaksanakan pendataan, khususnya rumah masyarakat yang rusak dan berada di jalur sesar Cugenang, akan menjadi zona merah dan tidak boleh dibangun hunian kembali,” kata Iwan.

Dijelaskan bahwa kawasan relokasi huntap tahap I yang diberi nama Bumi Sirnagalih Damai tersebut spesifikasi bangunannya menggunakan struktur rumah tahan gempa Risha, dinding bata ringan dan plester aci.

Rangka atap bangunan menggunakan baja ringan dan penutup atap galvalum. Sedangkan lantainya menggunakan keramik ukuran 60x60 dengan pintu dan jendela berbahan Unplasticized Poly Vinyl Chloride (UPVC), serta plafon gypsum.

Bangunan tersebut dilengkapi dengan jaringan listrik 900 watt dan jaringan air PDAM. Jalan lingkungan juga dicor beton serta dilengkapi fasilitas balai warga, taman bermain dan penghijauan serta masjid. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat