visitaaponce.com

UP2P Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Gelar Kegiatan Peduli Gempa Cianjur

UP2P Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Gelar Kegiatan Peduli Gempa Cianjur
UP2P Universitas Jayabaya bersama Senat Mahasiswa melakukan aksi sosial bagi para korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Ist)

Dalam rangka melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, Fakultas Hukum Universitas Jayabaya yang dilaksanakan oleh Unit Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (UP2P) bersama Senat Mahasiswa melakukan aksi sosial bagi para korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Kegiatan kemanusiaan yang dipimpin oleh Hj. Sheha A. Habib SH. MH selaku Ketua UP2P, memberikan bantuan berupa paket sembako, kebutuhan perlengkapan bayi antara lain, susu sebanyak 24 dus dan pampers bayi berbagai ukuran sebanyak 8 dus.

"Penyaluran bantuan bagi korban gempa, kami laksanakan di Kampung Loji Layungsari, RT 01 RW 05, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Cianjur," kata Sheha A. Habib dalam keterangan pers, Senin (2/1). 

Baca juga : Komitmen Uhamka untuk Kontribusi Penurunan Kemiskinan di Indonesia

"Kami juga memberikan bantuan beras 5 kg sebanyak 60 pak, sabun 2 dus, sampo 3 dus, pasta gigi 2 dus, gula pasir sebanyak 60 kg, minyak kayu putih 10 pak, biskuit 18 dus, dan pembalut berjumlah 2 dus, " urai Sheha. 

Sheha yang didampingi Ketua pelaksana, Ahmad Faisal dan Ketua Senat FHUJ Ilham Hidayat, dan sejumlah mahasiswa/i yang terjun langsung dalam aksi sosial kali ini.

Ia mengatakan bahwa bantuan tunai juga diberikan melalui dapur umum Pringgondani yang bekerja sama dengan Yayasan Wira Wigrha Nusantara.

Baca juga : KBRI Kuala Lumpur Fasilitasi Mahasiswa dari Indonesia Ikuti KKN Internasional

"Kami sangat bangga bisa terlibat langsung dalam membantu kesulitan warga terdampak bencana alam disini, masyarakat setempat dan Ketua lingkungan sangat senang sekaligus berterima kasih kepada UP2P Fakultas Hukum Universitas Jayabaya," katanya.

"Karena di saat sebagian pemerhati korban gempa Cianjur mulai surut, UP2P Fakultas Hukum Universitas Jayabaya masih meluangkan waktu untuk berbagi dengan warga terdampak," ungkap Sheha. 

"Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi kami," kata seorang warga di lokasi pengungsian

Baca juga : AWS Indonesia dan Human Initiative Wujudkan Harapan Penyintas Gempa Cianjur

Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur pada 21 November lalu telah menyisakan penderitaan mendalam bagi warga.

Banyak rumah warga yang rata dengan tanah dan sebagian besar rumah di lokasi terdampak tidak lagi aman untuk dihuni karena struktur bangunan telah rapuh.

Jumlah korban jiwa berdasar dari Satgas Gabungan penanganan gempa magnitudo 5,6 Cianjur mencapai 602 jiwa. Jumlah tersebut disampaikan Bupati Cianjur, Herman Suherman berdasarkan validasi data akhir sesuai by name by address. 

Baca juga : Grup TMT Rampungkan Rumah Ramah Gempa untuk Penyintas Gempa di Cianjur

Saat ini korban terdampak gempa masih mengungsi di tenda-tenda darurat yang berakibat pada terjadinya gangguan kesehatan yang mengenai anak-anak hingga orang dewasa.

Selain itu, para korban mengeluhkan lambannya bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumah-rumah mereka yang mengalami kerusakan. 

"Bantuan (untuk membangun rumah) tak kunjung tiba karena terlalu birokratis yang terkesan berbelit-belit hingga saat ini belum bisa diterima, kami orang kecil yang tidak memahami diminta untuk membuat RAB (rencana anggaran biaya) lah… RAB itu apa? kami tidak mengerti," ujar Ketua Lingkungan. 

"Sementara kebutuhan untuk bertahan hidup saja masih mengandalkan bantuan dari para pemerhati yang peduli terhadap korban gempa Cianjur," pungkasnya. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat