visitaaponce.com

KBRI Kuala Lumpur Fasilitasi Mahasiswa dari Indonesia IkutiKKN Internasional

KBRI Kuala Lumpur Fasilitasi Mahasiswa dari Indonesia Ikuti KKN Internasional
KBRI Kuala Lumpur memfasilitasi KKN bagi mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia di Malaysia.(Ist)

SEBANYAK 122 mahasiswa Indonesia mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Malaysia sejak Kamis (27/7).

Mereka akan menjalankan kegiatan pengabdian masyarakat di bidang pendidikan di pusat pendidikan anak Indonesia di seluruh Sanggar Bimbingan (SB) di Semenanjung Malaysia.

Sebanyak 96 mahasiswa tersebut adalah gabungan perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah (PTMA). Lainnya berasal dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Mereka didampingi oleh 32 orang dosen pendamping.

Baca juga: Perdana…! Mahasiswa Unsoed KKN Internasional di Thailand

Sebagai informasi, SB adalah tempat belajar anak-anak Indonesia yang lahir di Malaysia, namun tidak memiliki kewarganegaraan (stateless) lantaran orangtua mereka yang adalah pekerja migran dari Indonesia tidak diperbolehkan untuk membawa keluarga di Malaysia.

SB menjadi solusi bagi anak-anak Indonesia yang tidak diperbolehkan bersekolah di lembaga pendidikan resmi milik pemerintah Malaysia karena status mereka tadi.

Ketua LPPM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Beni Suhendra Winarso, yang mewakili dosen pembimbing PTMA dan Unsoed, menjelaskan pihaknya berharap dapat terus mengirim mahasiswanya untuk melakukan KKN di Malaysia. 

Baca juga: Peduli Lingkungan, Mahasiswa Unipa Tanam Ratusan Bibit Mangrove di Pantai Hia, Maumere

“PTMA akan menggelar berbagai kegiatan kemasyarakatan, termasuk rencana menggelar seminar internasional,” ujar Beni seperti dikutip dalam sebuah keterangan tertulis, Ahad (30/7).

Atdikbud KBRI Kuala Lumpur Muhammad Firdaus, yang hadir pada kesempatan tersebut, menjelaskan ke depan KBRI akan merintis kerja sama KKN Internasional dengan jumlah SKS yang lebih tinggi dari yang telah berjalan selama ini.

Untuk itu, menurut Atikbud masa KKN perlu diperpanjang sehingga visa tinggal di Malaysia diperluas selama 4-6 bulan.

Di Semenanjung Malaysia terdapat banyak anak PMI ilegal yang tidak mendapat layanan pendidikan dari sekolah Malaysia dan juga tidak dapat dilayani oleh Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) atas alasan jarak yang jauh. “Sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat seperti ini akan sangat membantu mereka mengakses pendidikan,” tegas Firdaus.

Baca juga: UNS Lepas 1.403 Mahasiswa KKN ke 123 Desa di Jawa

Kepada para peserta KKN Internasional, Atdikbud berpesan agar mahasiswa yang mengajar di SB se-Semenanjung Malaysia harus bisa mempromosikan keindahan Indonesia. Pasalnya, anak-anak Indonesia yang notabene lahir di Malaysia tersebut tidak pernah ke Indonesia karena tidak memiliki dokumen perjalanan.

Tanamkan Semangat Nasionalisme

Selanjutnya, Muhammad Firdaus juga mengingatkan agar mahasiswa dapat menanamkan semangat nasionalisme kepada anak-anak Indonesia di semua SB, dengan cara mengajarkan lagu-lagu nasional dan juga permainan tradisional Indonesia di sela-sela kegiatan belajar.

Untuk dapat memberikan akses pendidikan bagi anak-anak WNI yang tersebar di seluruh Semenajung Malaysia, KBRI Kuala Lumpur telah mendirikan 48 SB.

Anak-anak Indonesia yang bersekolah di SB diberikan pembelajaran layaknya di sekolah formal dan mereka akan mengikuti ujian paket kesetaraan (Paket A, B, dan C), sehingga kelak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Tanah Air. 

Baca juga: UGM Terjunkan 1.333 Mahasiswanya KKN ke 152 Desa di 10 Provinsi

Adapun kegiatan KKN mahasiswa kali ini dilaksanakan di semua SB Semenanjung Malaysia selama satu bulan sesuai izin tinggal (visa kunjungan).

Di samping Atikbud Muhammad Firdaus, turut hadir pada kesempatan penyambutan para mahasiswa KKN Internasional adalah Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Friny Napasti dan para pengurus pendidikan nonformal KBRI Kuala Lumpur.

Sementara dari perguruan tinggi yang tergabung dalam PTMA dan Unsoed dihadiri oleh Dekan FMIPA UPI Tatang Herman, Rektor Institut Agama Islam Tarbiyah Tholabah (IAI Tabah) Lamongan Alimul Muniroh, Wakil Rektor II IAIN Madura Buna’i, Ketua LPPM Unsoed Elly Tugiyanti, dan Ketua LPPM UAD Beni Suhendra Winarso.(RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat