visitaaponce.com

Ribuan Peziarah Ikut Antar Tuan Meninudalam Prosesi Seman Santa

Ribuan Peziarah Ikut Antar Tuan Meninu dalam Prosesi Seman Santa
Umat Katolik di Kota Larantuka bersama ribuan besar peziarah Semana Santa dari berbagai daerah mengantarkan patung Tuan Maninu, Sabtu (9/4)(Dok. Fransiskus Gerardus)

RIBUAN umat Katolik di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dari berbagai daerah mengambil bagian dalam rombongan pengantar Tuan Meninu (Patung Tuhan Yesus Tersalib) pada prosesi Semana Santa di Selat Gonsalu. Kesakralan prosesi bahari ini diikuti ribuan peziarah mengenakan busana serba hitam dengan Nuansa perkabungan begitu terasa.

Sejumlah perahu dan ratusan kapal terombang ambing dan mimik para peziarah tampak sedu.

berdasarkan pantauan koresponden MGN, prosesi laut dijaga ketat oleh pihak keamanan yang dipimpin langsung oleh Kapolda NTT Irjen Johanis Asadoma dan Danrem 161 Kupang, Danlanal Maumere, Pol Air serta Sar Maumere di ikuti KRI Untung Suropati-372. Personil gabungan ini dikerahkan untuk melakukan pengamanan di perairan Larantuka.

Baca juga: Tradisi Jumat Agung dan Paskah dari Flores Timur

Bukan hanya prosesi laut, banyak peziarah juga memadati sepanjang garis pantai di kota berjuluk Reinha Rosari. Mereka terpesona dengan ritual unik yang kental dengan ajaran bangsa Portugis itu.

Peziarah mengantar Tuan Maninu dari pantai Kota depan Kapela Tuan Meninu, Kelurahan Sarotari menuju Pantai Kuce di Kelurahan Larantuka, melalui rangkaian prosesi yang dikenal dengan prosesi laut.

Baca juga: Jelang Ritual Semana Santa, Ribuan Peziarah Tiba di Kota Larantuka

Sesuai tradisi, pengantaran Tuan Maninu dengan menggunakan perahu dayung kecil dan didampingi ratusan kapal motor besar dan kecil.

Suasana pengantaran tampak begitu khusyuk dan khidmat. Semua masyarakat larut dalam doa dan nyanyian. Tiba di Pantai Kuce, patung Tuan Meninu akan diarak menuju tori Yesus tersalib di Kelurahan Pohon Sirih. 

Setelah prosesi laut, ribuan umat Katolik akan mengikuti puncak prosesi Jumat Agung di malam hari mengelilingi armida dan tori suku-suku Semana.

Angel Pertiwi, peziarah asal Surabaya mengaku, tak menyangka banyak kapal yang memuat peziarah dan aman hingga ritual sakral selesai. Padalah saat itu, mereka harus melewati arus yang kencang, Ia merasa kagum  bisa mengambil bagian dalam prosesi tersebut karena telah vacum selama tiga tahun akibat pandemi covid-19.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat