Tidak Dilirik Investor, Kalsel Bangun Jalan Tol Secara Mandiri
![Tidak Dilirik Investor, Kalsel Bangun Jalan Tol Secara Mandiri](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/f79fd504ef64196814bce766d359ba1a.jpg)
PROYEK jalan yang menghubungkan Kota Banjarbaru menuju Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu sepanjang 160 km terus berjalan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan membiayai sendiri penyelesaian proyek jalan itu yang diperkirakan menghabiskan biaya Rp1 triliun dari APBD.
Sejatinya proyek jalan yang awalnya dirancang sebagai jalan tol ini sempat ditawarkan kepada sejumlah investor dan ke pemerintah pusat. Namun pada akhirnya jalan yang diperuntukkan bagi angkutan barang itu rupanya tidak diminati para pemilik modal.
Dalam rancangannya, biaya pembangunan membutuhkan Rp14,3 triliun. Jalur alternatif ini disebut akan mampu menghemat waktu tempuh dari 5 jam menjadi 2 jam dibandingkan jalan Trans Kalimantan poros selatan.
Baca juga: Sambut Libur Lebaran, Kawasan Wisata di Kalsel Berbenah
"Kita masih akan mencoba mengajukan untuk mendapatkan dukungan pemerintah pusat. Namun apabila tidak didukung maka jalan by pass ini akan kita bangun dengan dana APBD kita dengan biaya sekitar Rp1 triliun," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalsel Ariadi Noor, Minggu (16/4).
Dikatakan Ariadi secara teknis jalur ini sudah bisa dilintasi, khususnya menggunakan mobil jenis offroad atau gardan ganda karena masih ada empat jembatan dan badan jalan yang belum selesai. "Kita harap pada 2024 jalan ini sudah selesai dan dapat dimanfaatkan masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Pemprov Kalsel Sediakan 55 Minibus untuk Mudik Gratis
Proyek pembangunan jalan ini sebelumnya sempat mendapat protes dari organisasi lingkungan Walhi Kalsel. Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono mendesak perlu ada kajian menyeluruh terkait pembangunan ruas jalan tol ini karena berdasarkan analisis peta hasil studi kelayakan sedikitnya ada 25 km dari total panjang 164,5 km jalan yang dibangun, masuk kawasan hutan lindung.
Selain itu tercatat 47 km merambah kawasan hutan produksi, 20 km berada dalam kawasan hutan produksi yang dapat dikoversi, dan sisanya 5 km berstatus hutan produksi terbatas. (Z-6)
Terkini Lainnya
Kendaraan Minibus Terbakar di Km 99 Tol Cipularang
Kecelakaan Maut di Ruas Tol Sigli-Banda Aceh, 3 Tewas dan 4 Luka-luka
KNKT Selidiki Penyebab Truk Tangki BBM Terbakar di Tol Ngawi
Raja Juli Ungkap Waktu Tempuh Menuju IKN Kian Singkat
Kampanye Keselamatan Berkendara di Jalan Tol terus Digalakkan
Daftar 32 Jalan Tol yang Akan Diwariskan pada Prabowo
CLIK Komitmen Perkuat Investasi untuk Dorong Produktivitas
Pusat Data Nasional Kedua akan Dibangun di KEK Nongsa Batam
KEK Nongsa Ditargetkan Tarik Investasi Sebesar Rp40 Triliun
Edukasi tentang Pentingnya Investasi Emas terus Dilakukan
Pengelola KEK Nongsa Digital Park Apresiasi Layanan Responsif Bea Cukai
2 Investor Eropa, BASF dan Eramet Hengkang dari Proyek Nikel di Maluku
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap