visitaaponce.com

Diduga 3 Maladministrasi Terjadi dalam Kasus Lift Bandara Kualanamu

Diduga 3 Maladministrasi Terjadi dalam Kasus Lift Bandara Kualanamu
Maladministrasi ditemukan atas meninggalnya pengguna pelayanan publik saat menggunakan lift di Bandara Internasional Kualanamu.(Ist)

MALADMINISTRASI ditemukan atas meninggalnya pengguna pelayanan publik saat menggunakan lift di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Hal ini disampaikan oleh Kepala Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara, Abyadi Siregar.

"Ada tiga poin temuan maladministrasi diantaranya soal jaminan keselamatan, penyimpangan prosedur hingga pada tidak kompeten," jelqs Abyadi dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Ombudsman Sumut, pada Jum'at siang (12/5).

Adapun tiga temuan ini mencakup, pertama maladministrasi pengabaian kewajiban hukum oleh PT Angkasa Pura Aviasi karena tidak memberikan jaminan keamanan dan keselamatan. Mereka, lanjut dia, juga tidak memiliki operator atau teknisi K3 sehingga tidak melakukan uji kelaikan K3 dan tidak menyediakan standar pelayanan fasilitas Bandara.

Baca juga:  Keluarga Korban Tewas di Lift Bandara Kualanamu Memutuskan Berdamai

Kedua, maladministrasi penyimpangan prosedur. Dimana Dirut PT APA tidak menerbitkan Standar Operasional Prosedur (SOP) hingga Kepala Otorita Bandara yang dinilai tidak melakukan ujia kelaikan dan peningkatan pengawasan.

Temuan ketiga adalah tidak kompeten. Dirut PT APA dinilai tidak kompeten dalam penataan pegawai terutama adanya kekosongan jabatan.

Baca juga: Polisi Temukan Sejumlah Keanehan Terkait Tewasnya Wanita di Dasar Lift Bandara Kualanamu

Dari temuan itu, pihak Ombudsman Sumut memberikan tindakan korektif dalam jangka waktu 30 hari yang ditujukan kepada Dirut PT Angkasa Pura Aviasi dan Kepala Otorita Bandar Udara Wilayah II Kualanamu.

Diketahui dalam kasus ini, keluarga korban dan pihak Bandara telah menyepakati keputusan damai. Direktur Operasi PT Angkasa Pura Aviasi, Heriyanto Wibowo menyampaikan pihaknya belum bisa menerangkan secara detail terkait dengan perdamaian dan bantahan atas temuan Ombudsman Sumut.

"Terkait masalah perdamaian, ini tentunya semangat dari masing-masing pihak untuk menyelesaikan masalah ini. Tentunya kami akan sampaikan nanti lebih detail," jelasnya.

Hingga kini, Polda Sumut masih belum menyampaikan keterangan resmi terkait penyelidikan kasus meninggalnya Aisiah Hasibuan di lift Bandara Kualanamu. Sedangkan, Hotman Paris sudah menyampikan kasus ini telah berujung damai melalui unggahan sosial media pribadinya. 

Sebelumnya, sejumlah keanehan kasus tewasnya seorang wanita di dasar lift Bandara Kualanamu, Delisedang, Sumatra Utara ditemukan. Sejumlah keanehan itu juga ada dalam proses penyelidikan yang dilakukan Polresta Deliserdang dan Polda Sumut.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, saat ini proses penyelidikan kematian
Aisiah Shinta Dewi sedang berjalan. Penyelidikan dilakukan tim gabungan Polresta Deliserdang dan Polda Sumut.

“Polresta Deliserdang yang dibantu Ditreskrimum Polda Sumut sedang melakukan penyelidikan terkait kematian Aisiah di lift lantai 1 Bandara Kualanamu yang ditemukan pada Kamis (27/4) lalu," ungkapnya.

Sejauh ini tim sudah meminta keterangan dari beberapa pihak terkait, termasuk Angkasa Pura dan pengelola Bandara Kualanamu. Tim juga sedang mendalami hasil dari olah TKP.

Dari hasil itu ditemukan sejumlah keanehan yang mengundang pertanyaan bagi penyidik. Salah satunya adalah kondisi lift yang digunakan Aisiah sebelum jatuh.

Penyidik melihat terdapat celah antara pintu lift dengan lantai yang mencapai 60 cm. Jarak celah itu dirasa terlalu lebar dan diduga menjadi penyebab Aisiah terjatuh ke dasar ruang bawah lift.

Penyidik bertanya-tanya, apakah celah tersebut memiliki fungsi tertentu atau bentuk dari kerusakan. Untuk itu mereka juga akan meminta keterangan dari perusahaan yang membangun lift.

Pendalaman terhadap celah itu menjadi hal penting dari pengusutan ini karena berdasarkan rekaman CCTV, Aisiah terjatuh dari celah tersebut saat
melangkah keluar.

Meski tidak dirinci, tetapi diungkapkan bahwa hal lain yang menjadi fokus penyidik adalah proses pencarian korban oleh pengelola bandara. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat