visitaaponce.com

Pemkab Sikka Nyatakan Darurat Rabies

Pemkab Sikka Nyatakan Darurat Rabies
Petugas Dinas Pertanian Kabupaten Sikka turun ke rumah warga melakukan vaksinasi anjing.(MI/Gabriel Langga)

KABUPATEN Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah dinyatakan dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit rabies. Hal itu karena sejak Januari hingga Mei 2023 dilaporkan ada 518 kasus gigitan anjing.

Selanjutnya, dari 17 spesimen otak anjing yang diperiksa terdapat 10 spesimen positif rabies . Kemudian ada dua anak dilaporkan meninggal dunia akibat rabies.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengakui kasus rabies di wilayahnya sudah masuk dalam fase luar biasa. Hal itu karena rabies telah memakan korban jiwa.  

Baca juga: Cegah Rabies, Pemkot Denpasar Jemput Bola Vaksinasi Hewan Peliharaan Warga

"Saya bilang Sikka sudah masuk fase luar biasa karena ada manusia meninggal karena rabies. Sikka sudah dalam status KLB penyakit rabies," papar Bupati Sikka, Minggu (14/5).

Terhadap status KLB rabies, dia mengaku, saat ini, pemerintah pusat telah memberikan bantuan vaksin hewan penular rabies (HPR) sebanyak 2.520 dosis.

Kemudian, petugas juga sudah turun ke beberapa wilayah untuk melakukan vaksinasi massal terhadap anjing milik warga.

Baca juga: Pemkab Sikka Butuh 1.000 Dosis Vaksin Rabies

"Petugas kita sedang turun ke rumah-rumah warga untuk melakukan vaksinasi secara massal bagi anjing-anjing milik warga," papar Bupati yang biasa disapa Robby Idong itu.

Robby Idong pun menambahkan pelaksanaan vaksinasi rabies terhadap anjing itu dilakukan di wilayah-wilayah yang masuk dalam endemi rabies yang ditargetkan minimal 70% berhasil divaksin sehingga dapat mencegah meluasnya penyebaran rabies ke wilayah lainnya.

"Populasi anjing di Kabupaten Sikka ini mencapai 55.000 ekor. Jadi, saya yakin masih banyak kasus gigitan tetapi masyarakat belum melaporkan ke dinas terkait. Jadi, saat ini, kita melakukan melakukan penanganan lebih mendalam," tandas dia.

Ia pun juga mengimbau agar warga di Kabupaten Sikka yang memiliki anjing agar segera divaksin. Hal ini penting demi menjaga kebaikan bersama

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan menambahkan dari 21 kecamatan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur dilaporkan terdapat 7 kecamatan yang masuk dalam rawan penularan rabies yaitu Kecamatan Alok, Alok Barat, Alok Timur, Kangae, Lela, Magepanda, dan Nita .

"Ada tujuh kecamatan di Kabupaten Sikka yang merupakan daerah rawan penularan dan endemis penyakit rabies yang ditularkan melalui Hewan Penular Rabies (HPR) seperti anjing," papar Satriawan.

Dia pun mengaku, saat ini, petugas sedang berupaya menangani kejadian luar biasa ini dengan terus menyuntikkan vaksin bagi ribuan ekor anjing yang ada di tujuh wilayah tersebut yang masih endemi rabies.

"Saat ini, petugas kita terus turun keliling dari rumah ke rumah untuk melakukan vaksinasi terhadap anjing warga ," pungkas dia . (Z-1) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat