visitaaponce.com

Penanganan Stunting Terkendala Komorbid

Penanganan Stunting Terkendala Komorbid
Satgas stunting menyuapi makanan bergizi kepada bayi.(ANTARA/ANIS EFIZUDIN)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat, terus berusaha mengentaskan stunting melalui program One Aparatur Sipil Negara di 69 kelurahan tersebar di 10 Kecamatan. Gerakan tersebut untuk menurunkan angka penderita stunting dengan target sasaran 1.370 anak.

Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, angka stunting di wilayah Kota Tasikmalaya memang selama ini mengalami peningkatan cukup tinggi terutama di perkampungan yang harus ditangani supaya penanganan kembali normal seperti biasa. Namun, dalam penanganan yang dilakukannya telah memiliki gerakan melalui program satu aparatur sipil negara (ASN) satu anak stunting.

"Alhamdulillah, program one ASN one anak stunting di Kota Tasikmalaya selama 3 bulan berjalan sudah 691 anak dalam kondisi sudah normal seperti biasa tapi mereka tetap harus dibantu terutama dalam asupan gizi supaya tidak stunting lagi. Akan tetapi, untuk sisanya 679 anak masih terus dilakukan agar mereka sembuh dari stunting dan paling utama tetap asupan gizi termasuk orang tuanya," kata Cheka, Minggu (21/5).

Baca juga: 

Bunda Merah Putih Edukasi Masyarakat Terkait Stunting

Cegah Wasting sebelum Jadi Stunting, Berikan Makanan Tambahan Ini

Ia mengatakan, program satu ASN satu anak stunting memang sebelumnya mereka sudah mendapatkan pelayanan selama 3 bulan yang dilakukannya melalui data terakhir by name by address sudah terentaskan 691 anak stunting dan mereka tak mengalami stunting. Namun, asupan gizi masih dilakukan supaya mereka benar-benar normal terutama dalam tumbuh kembangnya anak.

"Mudah-mudahan dalam 3 bulan ke depan 679 anak stunting bisa normal lagi sehingga dalam waktu satu tahun tidak ada angka stunting lagi di Kota Tasikmalaya. Akan tetapi, program ini memang masih terdapat kendala terutamanya yang paling utama ketika anak balita stunting memiliki penyakit bawaan (komorbid) misalnya TB dan lainnya seperti di Purbaratu tinggal 50 balita stunting dan tiga di antaranya memiliki penyakit bawaan tapi semua akan dituntaskan melalui gerakan satu ASN satu anak," ujarnya.

Baca juga: Peningkatan Kemandirian Desa Diharap Mampu Tekan Stunting

Menurutnya, gerakan yang dilakukan melalui program satu ASN satu anak tujuannya untuk menurunkan angka stunting yang mana masih tersisa dan semua unsur terlibat mulai Dinas Sosial, Keluarga Berencana (KB), Baznas, BJB, Babinsa, Posyandu, Polsek. Namun, dalam mengentaskan angka stunting hasilnya 691 anak kondisinya normal tapi tetap butuh asupan gizi seimbang.

"Dalam mengentaskan angka stunting di Kota Tasikmalaya yang dilakukan selama ini melalui gerakan semua elemen masyarakat dan kami juga sengaja keliling kelurahan menemui para penderita stunting untuk memastikan program yang kita jalankan dengan mengecek apakah ASN itu benar melaksanakan tugas atau tidak. Akan tetapi, ke depan akan membuat WA Masking kepada orang tua asuh yang belum mengentaskan," paparnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat