visitaaponce.com

Kota Banjar Jadi Lokus Gerakan Melawan Stunting HaloPuan

Kota Banjar Jadi Lokus Gerakan Melawan Stunting HaloPuan
HaloPuan yang berfokus dalam penyuluhan melawan stunting, mengerahkan timnya dalam perang melawan stunting di Kota Banjar, Jawa Barat.(Ist)

HALOPUAN, sebuah inisiatif Ketua DPR RI Puan Maharani yang berfokus dalam penyuluhan melawan stunting, mengerahkan timnya dalam perang melawan stunting di Kota Banjar, Jawa Barat.

Kegiatan HaloPuan yang ke-32 itu digelar di Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Rabu (7/6). Hadir sekitar 200 perempuan dari Desa Kujangsari dan dua desa terdekat yakni, ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur, calon pengantin, dan kader-kader posyandu.

Baca juga: Koalisi LSM Canangkan Indonesia Zero Stunting Tahun 2030

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 oleh Kementerian Kesehatan, menyebutkan prevalensi stunting di Indonesia ada di 21,6%, sementara di Jawa Barat mencapai 20,2%, serta Kota Banjar memiliki prevalensi balita stunting sebesar 19,3%.

Angka-angka ini masih lebih tinggi dari prevalensi rata-rata stunting dunia sebesar 20%, dan masih jauh dari target Presiden Jokowi yang ingin angka stunting turun hingga 14% pada 2024.

Ninda Noer Anindhyta, staf Puskesmas Langensari 1 yang jadi penyuluh pada kegiatan itu menekankan tiga faktor penting dalam pencegahan stunting yakni, pola makan, pola asuh, sanitasi, dan air bersih.

Dalam kegiatan ini, HaloPuan membawa gagasan pemanfaatan daun kelor. Tanaman ini banyak ditemui di berbagai tempat dan memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menganjurkan daun kelor untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah 5 tahun karena kekayaan mikronutrisi seperti vitamin, mineral, dan serat.

Baca juga: Sekitar 21,9 Juta Keluarga Indonesia Berisiko Stunting

“Kita tahu stunting ini bisa ditanggulangi dengan kreativitas. Ibu-ibu harus mau memanfaatkan sumber-sumber makanan di sekitar kita, seperti daun kelor ini," ungkap Wakil Ketua DPRD Kota Banjar dan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Banjar Tri Pamuji Rudianto.

Di akhir kegiatan, HaloPuan membagikan paket makanan tambahan kepada peserta, termasuk 400 gram bubuk daun kelor, dan lima bibit kelor untuk ditanam di rumah-rumah warga, lahan posyandu, dan kantor desa.

“Pemerintah Kota Banjar dan DPC PDI Perjuangan Kota Banjar berterima kasih kepada tim HaloPuan dan Ibu Puan Maharani, yang sudah berbagi ilmu dengan kami sekalian,” tambah Tri Pamuji Rudianto.

Ia juga menegaskan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, tidak mengenal lelah meminta kader partai memperhatikan permasalahan stunting.

Baca juga: Pendekatan Keluarga Kunci Pencegahan Stunting pada Anak

Sekretaris Camat Langensari Rina Iskandar menyampaikan di kecamatan Langensari, ada 221 balita stunting tersebar di desa dan kelurahan. 

"Sehingga tepat Langensari dijadikan lokus pemulihan dan pencegahan stunting. Kami berterima kasih kepada HaloPuan yang memberikan bantuan bibit kelor bagi masyarakat Langensari," ujarnya.

Koordinator HaloPuan Poppy Astari berterima kasih atas dukungan semua pihak dalam kegiatan Gerakan Melawan Stunting.

Stunting ialah masalah besar yang berdampak pada pertumbuhan fisik serta perkembangan kognisi dan mental anak-anak. Mari kita selamatkan generasi emas kita menjadi aset berharga bangsa," tutupnya.

Sejak diluncurkan pada Oktober 2021, HaloPuan telah mengunjungi 31 titik lokasi di 23 kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat. (RO/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat