visitaaponce.com

Polisi Selidiki Uang Tabungan Siswa yang Raib di Sekolah

Polisi Selidiki Uang Tabungan Siswa yang Raib di Sekolah
Polres Pangandaran baru menerima satu laporan terkait tidak bisa dicairkan tabungan sekolah siswa SND 1 cijulang.(medcom)

KEPOLISIAN Resor (Polres) Pangandaran telah menerima laporan terkait tabungan sekolah 17 siswa sekolah dasar negeri (SDN) 1 Cijulang, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, yang tidak bisa dicairkan. Mereka pun sudah memulai penyelidikan. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus mengatakan dari 17 siswa, hanya satu yang melaporkan ke kepolisian. "Kami baru menerima satu laporan dari beberapa orang korban dan hari Senin (19/6) orang itu akan datang ke Polres Pangandaran bersama korban lain. Akan tetapi, sekarang ini masih akan melakukan penyelidikan atas laporan tersebut hingga pemeriksaan kepada saksi dan korban termasuk mengumpulkan alat bukti lain," katanya, Jumat (16/6) malam.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan sudah memerintahkan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Pangandaran sudah diperintahkan untuk melakukan penyelidikan. Namun, laporan yang diterima Disdikpora tabungan siswa tak bisa diambil terjadi di Kecamatan Cijulang dan Parigi.

Baca juga: Tabungan Siswa Sebesar Rp600 Juta di SD Negeri 1 Cijulang Pangandaran Raib

"Kami belum bisa dipastikan jumlah korban dalam kasus uang tabungan yang tak bisa diambil terjadi di SDN 1 Cijulang dan Parigi, tapi dengan munculnya masalah itu saya sudah tugaskan jajaran supaya melakukan penyelidikan berapa yang terjadi. Akan tetapi, saya sudah mendapatkan gambaran mengenai persoalan uang tabungan yang tidak bisa diambil," ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah Kabupaten Pangandaran akan mengumpulkan seluruh pihak berkaitan dengan uang tabungan ini. Rencananya rapat itu akan digelar Senin (19/6). 

Baca juga: Komunitas Warteg Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Ibu dan Lansia di Pangandaran

"Kami akan mengumpulkan semua pihak dan membahas masalah uang tabungan di SDN 1 Cijulang dan SDN 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulang. Karena, ada dua hal yang perlu dibahas pertama langkah penyelesaian akan dilakukan dan kedua tindakan mencegah supaya kejadian serupa tidak lagi terjadi di kemudian hari," paparnya.

Sebelumnya, salah satu orangtua siswa SDN 1 Cijulang yang tidak mau disebutkan mengatakan, uang itu ditabung anaknya sejak duduk di kelas 1 SD. Anak tersebut hampir  setiap hari membawa uang untuk menabung di sekolah. Ketika anaknya naik kelas 4 SD, program menabung itu tak lagi berjalan. Namun saat hendak diambil, uang tersebut tidak ada di pihak sekolah.

"Uang tabungan anaknya di sekolah mencapai Rp100.600.000 dan itu bukan hanya anaknya yang menabung di sekolah tapi banyak siswa lainnya ikut menabung. Akan tetapi, informasi yang diterima uang tabungan siswa yang ada di sekolah sebesar Rp500 juta hingga Rp600 juta. Banyak siswa yang sudah lulus juga tidak bisa mengambil uang tabungan karena tidak ada," katanya. (Z-3)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat