Ingin Hilangkan Sidik Jari, Pelaku Mutilasi di Sleman Sempat Rebus Tangan Korban
![Ingin Hilangkan Sidik Jari, Pelaku Mutilasi di Sleman Sempat Rebus Tangan Korban](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/5956ad96720eda0a38927bfa8a634bd2.jpg)
DUA pelaku kasus pembunuhan dengan mutilasi di Sleman mengungkapkan kronologi kejadian pada Polisi. Mereka ternyata sempat merebus bagian tangan korban dengan harapan bisa menghilangkan sidik jari dan menyamarkan identitas korban.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY, Kombes FX Endriadi menjelaskan, saat ini polisi sudah meyakini korban mutilasi tersebut adalah R (20 tahun) mahasiswa asal Pangkalpinang, Bangka Belitung yang sedang berkuliah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pembunuhan R dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu W (29) dan RD (38). Keduanya ditangkap saat tengah berusaha melarikan diri dan bersembunyi di Bogor.
Sebelum dibuang ke berbagai sungai yang ada di Kapanewon Turi dan Tempel, Sleman, dua tersangka pelaku mutilasi, sempat merebus bagian tangan RTA. Aksinya itu dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan jejak.
Baca juga: Kronologi Mutilasi di Sleman, Polisi: Ada Aktivitas ‘Tak Wajar’ dari Pelaku dan Korban di Kosan
Dengan harapan dengan merebus bagian tangan, polisi akan kesulitan membaca sidik jari korban. Namun, ternyata salah satu tangan yang dibuang, tangan kiri, masih bisa dilacak dan diperiksa sidik jarinya. Bahkan disebut, tingkat akurasi pemeriksaan sidik jari korban mencapai 99 persen. Untuk melengkapinya, polisi juga sedang mengajukan uji DNA.
Aktivitas Tak Wajar
Endriadi mengatakan tim digital forensik Polda DIY terus mendalami isi percakapan korban dengan para pelaku lewat pesan singkat di media sosial. Pemeriksaan digital forensik ini untuk mengetahui aktivitas tidak wajar yang dilakukan pelaku dan korban. Ketiganya berada dalam sebuah komunitas di media sosial Facebook.
Baca juga: Korban Mutilasi di Sleman Diyakini Mahasiswa UMY
"Mereka tergabung di sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas nggak wajar," papar dia.
Aktivitas tidak wajar tersebut berupa kekerasan satu sama lain yang berlebihan. Aktivitas tersebut diduga mengakibatkan korban meninggal.
Endriadi memaparkan, peristiwa berawal salah satu pelaku W (29) asal Magelang mengundang pelaku RD (38) asal Jakarta Selatan untuk datang menemui korban di Jogja.
Ketiganya berkumpul di kos pelaku W di Sleman. Ketiganya melakukan aktivitas menyimpang atau tidak wajar di kamar kos yang mengakibatkan korban R meninggal dunia.
Kedua pelaku lalu memutilasi R karena panik. Pelaku juga berupaya mengaburkan identitas korban dengan menguliti dan merebus beberapa bagian tubuh korban lalu dibuang ke beberapa bagian.
"Sejauh ini ada lima titik lokasi penemuan (potongan tubuh) korban," terang Kombes Endriadi
Di sekitar Padukuhan Kelor, Bangunkerto, Turi, Sleman, polisi menemukan empat potongan tubuh, yaitu dua kaki, satu tangan sebelah kiri, dan dua bagian tubuh lain yang sudah tidak berbentuk.
Di sekitar Kelurahan Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, polisi menemukan bagian kepala dan bagian tubuh lain. Pihaknya terus mencari potongan tubuh yang lainnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Alasan Bela Diri, Paman Tusuk Keponakannya hingga Tewas
Pelaku Mutilasi di Garut Terancam Hukuman Mati
Pegawai PT KAI Bunuh Istri karena Cemburu
Dipotong Jadi 12, Pelaku Mutilasi di Garut Juga Makan Mentah-mentah Sebagian Daging Korban
Kakak Beradik di Jakarta Timur Sudah Lama Rencanakan Pembunuhan Ayah Kandung
Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku Mutilasi di Garut
Polres Garut Amankan Terduga Pelaku Kasus Mutilasi
Polres Garut Tangkap Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi
Polisi Tangkap Seorang Terduga Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Korban di Garut
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap