visitaaponce.com

Korban Mutilasi di Sleman Diyakini Mahasiswa UMY

Korban Mutilasi di Sleman Diyakini Mahasiswa UMY
Ilustrasi(Medcom.id/Mohammad Rizal)

KORBAN mutilasi di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diduga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sejumlah petunjuk di lapangan menguatkan dugaan korban mutilasi tersebut adalah mahasiswa UMY. 

Dekan Fakultas Hukum UMY Iwan Satriawan mengatakan mahasiswa tersebut bernama Redho Tri Agustian. Salah satu penanda korban mutilasi adalah mahasiswa Fakultas Hukum UMY berasal dari pakaian. 

"Salah satu yang bisa dicocokkan yakni jaket dan mungkin ada aksesori lain," kata Iwan di UMY, Senin (17/7) malam. 

Baca juga : Korban Mutilasi di Sleman Diduga Bukan Warga Setempat 

Potongan tubuh korban mutilasi di Sleman memang hanya ditemukan beberapa bagian saja. Bagian itu adalah dua potongan kaki hingga mata kali, satu potongan tangan, potongan daging, dan organ dalam. Belakangan, ditemukan juga bagian kepala. 

Potongan-potongan tubuh tersebut ditemukan di lima lokasi berbeda. Lima lokasi itu masuk wilayah Kecamatan Turi dan Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.

Iwan menyadari dari potongan-potongan yang ditemukan itu memang belum bisa memastikan korban merupakan Redho. Namun, temuan aksesoris menjadi salah satu penguat indikasi si korban adalah mahasiswa asal Pangkalpinang itu. 

Baca juga : Ungkap Kasus Mutilasi Sleman, Polisi Periksa 3 Saksi

"Di luar itu, kami tidak bisa pastikan, karena memang bagian tubuhnya sebagian sudah rusak," kata dia. 

Redho dilaporkan hilang pada Selasa (11/7) lalu. Sejak saat itu, kata Iwan, pihak kampus intens berkomunikasi dengan aparat. Selain itu, polisi sudah sudah melakukan pencocokan data orang hilang itu. 

Saat muncul kabar kasus mutilasi, Iwan menyatakan otoritas UMY tidak langsung mempercayai jika korbannya adalah Redho. Teranyar, pihaknya mendatangi Polda DIY pada 17 Juli 2023 untuk mengonfirmasi beberapa tanda atau bukti. 

Baca juga : PN Sleman Hukum Mati Dua Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY

"Walaupun belum 100% (belum dipastikan korban adalah Redho), baru 60% itu aksesoris pakaian atau jaketnya. Itu indikasi yang bisa dipakai pegangan," ucapnya. 

Iwan dan puluhan mahasiswa UMY telah menggelar doa bersama di halaman kampus tersebut. Doa terbaik mereka lantunkan apabila korban mutilasi itu adalah kawan sejawat. Mereka berharap keluarga yang ditinggalkan bisa tabah. 

"Kami berharap polisi mengusut tuntas kasus ini. Kami berharap publik tak berspekulasi terhadap informasi yang belum valid," ujarnya. 

Sejauh ini, Polda DIY sudah menahan W dan RD yang diduga menjadi pelaku mutilasi. Mereka masih dalam penyidikan dan dikenakan pasal pembunuhan berencana. (Z-1)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat