visitaaponce.com

Kurang Efektif, Operasi Water Bombing Karhutla akan Diganti Modifikasi Cuaca

Kurang Efektif, Operasi Water Bombing Karhutla akan Diganti Modifikasi Cuaca
Infografis(MI)

OPERASI pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melalui Satgas udara atau helikopter water bombing dinilai kurang efektif. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menggelar Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di enam provinsi prioritas penanganan Karhutla.

Hal ini dikemukakan Kepala BNPB Suharyanto, saat rapat koordinasi Penanganan Karhutla di Provinsi Kalsel 2023, Selasa (25/7).

"Operasi water bombing kurang efektif. Kapasitas tiap heli maksimal hanya lima ton air. Ini akan sia-sia jika api sudah besar dan selain itu biaya sekali shortie mencapai US$12 ribu," ungkapnya.

Baca juga : Ibu Kota Kalsel Paling Parah Dilanda Karhutla

Setiap tahunnya BNPB harus menyiapkan 50 helikopter water bombing untuk menangani karhutla ini. Karena itu dikatakan Suharyanto penting untuk melakukan pencegahan sedini mungkin agar karhutla tidak semakin parah dan daerah-daerah diminta waspada.

"Ini menjadi tantangan, perlu antisipasi jangan sampai peristiwa karhutla 2015 dan 2019 terulang, seperti siklus empat tahunan. Pencegahan menjadi hal utama, harus segera disiapkan," ujarnya.

Baca juga : Waspadalah! 2,5 Juta Area Lahan Gambut Indonesia Rentan Terbakar

Data BNPB mencatat jumlah titik yang muncul di wilayah Kalsel sebanyak 1.552 titik api. Data ini berbeda dengan data Pusdalops BPBD Kalsel yang mencatat hingga 23 Juli 2023 jumlah titik api sebanyak 3.281 titik dengan luas karhutla 425,3 hektare.

Suharyanto juga meminta Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor dan BPBD Kalsel untuk memasifkan kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) saat ini guna mengantisipasi kemarau atau kekeringan di bulan September mendatang.

"TMC merupakan upaya mendatangkan hujan, pembasahan lahan dan meyakinkan ketersediaan air. Bulan Juli ini masih bisa dilakukan TMC karena masih ada awan hujan," katanya.

BNPB sendiri akan menggelar TMC di enam provinsi prioritas penanganan karhutla meliputi Sumsel, Riau, Jambi, Kalbar, Kalteng dan Kalsel. Kegiatan TMC sendiri mengandalkan empat pesawat milik TNI, dua pesawat swasta dan kegiatan TMC yang dilakukan BRIN-BRGM.

Di Kalsel sendiri kegiatan TMC tahap dua sudah dimulai sejak 23 Juli hingga 30 Juli 2023 mendatang. Pada kesempatan rakor Penanganan Karhutla di Provinsi Kalsel 2023 ini, BNPB menyerahkan bantuan APD dan peralatan penanganan karhutla kepada BPBD Kalsel yang diterima langsung Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat