visitaaponce.com

Warga Desa Legai Turut Kawal Penjagaan Hutan dengan SP4N - Lapor

Warga Desa Legai Turut Kawal Penjagaan Hutan dengan SP4N - Lapor 
Kegiatan Sosialisasi SP4N - Lapor di Desa Legai, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kaltim.(Ist/Pemprov Kaltim)

PROVINSI Kalimantan Timur (Kaltim) komitmen menjaga hutan untuk mengurangi emisi karbon, dimulai dari tingkat desa.

Komitmen itu sejalan dengan target pemerintah Indonesia yang menjaga kenaikan suhu global dengan menaikkan target Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC)  menjadi 32% atau setara dengan 912 juta ton CO2 pada tahun 2030.

Dengan layanan digital SP4N - Lapor, Pemerintah Provinsi Kaltim memberi kemudahan pola menjaga hutan melalui kanal aplikasi aduan.

Baca juga: Berhasil Tekan Emisi Karbon, Kalimantan Timur Dapat Insentif Rp320 Miliar 

Kepala Seksi Pelayanan Informasi dan Penguatan Kapasitas Sumber Daya Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Provinsi Kaltim,  Andi Abdul Razaq menyebutkan SP4N - Lapor adalah kanal aplikasi yang langsung terintegrasi pada Pemerintah Pusat. Segala aduan yang terekam, akan langsung direspon maksimal.

"Pengurangan emisi karbon adalah tugas seluruh masyarakat Indonesia. Dimulai dari tingkat desa, masyarakat dilibatkan dengan ikut menjaga hutan. Jika terjadi kerusakan dapat langsung mengadu melalui SP4N - Lapor," kata Andi, pada Rabu (26/7).

Saat ini, kata dia, Diskominfo Kaltim tengah menggelar sosialisasi SP4N - Lapor di desa-desa di pedalaman Kaltim. Desa yang didatangi adalah desa-desa yang beririsan langsung dengan hutan atau desa-desa yang telah mengalami deforestasi. 

Baca juga: Rp502 Triliun telah Dikucurkan untuk Penanganan Iklim

Salah satunya adalah Desa Legai, di Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser. Kaltim. Desa yang sebagian wilayahnya masuk dalam PKP2B tambang batu bara raksasa Kideco di Kaltim ini nyaris kehilangan hutan karena pembukaan lahan untuk perkebunan sawit warga.

Kembalikan Ekosistem Desa

Kepala Desa Legai, Syaparudin menjelaskan pihaknya tengah berupaya mengembalikan ekosistem di desa. Melalui kanal SP4N - Lapor, warga ramai-ramai adukan kerusakan lingkungan dan perambahan hutan di wilayah mereka.

Baca juga: Honeywell Dukung Indonesia Capai Net Zero Emission dengan Teknologi CCUS

"Sebanyak 90 persen warga Legai adalah petani sawit. Lahan-lahan terbuka hingga ribuan hektar untuk perkebunan sawit. Kami khawatir kondisi ini semakin melebar. Karena itu semua warga komitmen menjaga lingkungan dengan menanam pohon," jelasnya. 

Untuk itu pihaknya menyambut baik sosialisasi kanal SP4N - Lapor dari Diskominfo Kaltim. Dia berharap SP4N - Lapor bukan hanya aplikasi yang sementara.

"Selama ini kami bingung mau mengadukan masalah kerusakan lingkungan ini kemana, karena kalau dibawa ke Musrembang, solusinya kadang tidak sampai. SP4N - Lapor ini tentu memudahkan warga," pungkasnya. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat