visitaaponce.com

Desa Harus Mampu Beradaptasi dengan Sistem Digital

Desa Harus Mampu Beradaptasi dengan Sistem Digital
Petani memantau cuaca melalui aplikasi gawainya di Desa Tambak Baya, Lebak, Banten, Selasa (20/12/2022).(ANTARA/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS)

KEMENTERIAN Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menekankan kepada desa untuk mampu beradaptasi dengan pemakaian sistem digital guna mempermudah dan mempercepat proses pelayanan kepada masyarakat.

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menilai desa yang miliki data berbasis mikro dengan memanfaatkan teknologi digital akan lebih mudah memahami kondisi riil masyarakat.

"Prinsip dasarnya adalah mulai hari ini sampai ke depan hal-hal yang terkait dengan kebijakan pembangunan itu harus berbasis data mikro dan berskala level desa," kata Abdul seperti dilansir dari Antara.

Baca juga: Pemkab Sidoarjo Luncurkan Sembilan Desa Digital dan Buka Akses Internet di Blankspot

Menurutnya, peluncuran Desa Digital dan Akses Jaringan Blankspot di Sidoarjo tidak bisa ditunda mengingat posisinya yang berdekatan dengan Surabaya. "Sehingga nantinya bupati tidak bakal kesulitan melihat peta desa dan bisa memantau langsung perkembangan masyarakat," katanya.

Ia mengharapkan Sidoarjo dapat mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi desa dengan basis data yang detail dan spesifik.

Apalagi, katanya, kepercayaan kepada desa sudah semakin tinggi menyusul suksesnya pemanfaatan dana desa. Pada 2024, anggaran dana desa bakal meningkat hingga Rp2 miliar per desa.

Ia mengatakan peningkatan dana desa itu harus dibarengi dengan formula dan strategi yang matang agar realisasinya tepat sasaran sehingga kemajuan pembangunan desa bisa signifikan.

Baca juga: Kemenkominfo Implementasikan Teknologi Digital Pertanian di Nganjuk

Ia menambahkan salah satu alat ukur kesuksesan pembangunan desa adalah Indeks Desa Membangun (IDM). Berdasarkan data, IDM Kabupaten Sidoarjo mengalami kenaikan drastis, di antaranya desa mandiri bertambah dari semula 70 desa pada 2022 menjadi 160 desa pada 2023.

"Artinya desa mandiri bertambah 90 dan ini menjadi salah satu ukuran keberhasilan pembangunan di Sidoarjo," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa digitalisasi desa dipercaya mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi desa ke tingkat yang lebih baik. Maka dari itu, katanya, desa harus mampu memanfaatkan konektivitas digital untuk membuka akses informasi, pendidikan, hingga peluang bisnis demi peningkatan kualitas hidup masyarakat perdesaan.

"Kita harus mampu manfaatkan perkembangan zaman ini, untuk mempercepat pembangunan dan peningkatan kualitas hidup warga desa," kata Abdul. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat