visitaaponce.com

Kesulitan Air Bersih dan Karhutla Melanda Pantura Barat Jateng

Kesulitan Air Bersih dan Karhutla Melanda Pantura Barat Jateng
Ilustrasi - Kawasan Pekalongan dan Batang, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan. Bahkan di Batang sempat terjadi empat kali karhutla.(Antara)

KEKERINGAN melanda Pantura Jawa Tengah bagian barat mulai dirasakan ribuan warga, selain kekurangan air bersih juga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai terjadi di beberapa daerah di pantura tersebut.

Pemantauan Media Indonesia, Senin (28/8) ribuan warga di Pekalongan dan Batang, Jawa Tengah mulai merasakan kesulitan air bersih. Bahkan di Kabupaten Batang telah empat kali terjadi karhutla.

Ribuan warga hingga saat ini hanya dapat mengandalkan bantuan  air bersih dari pemerintah daerah setempat, karena sumber mata air di beberapa wilayah baik di Batang maupun Pekalongan telah mengering sejak musim kemarau terjadi April lalu. "Sudah ratusan keluarga atau 2.463 jiwa di Pekalongan kesulitan air bersih," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo, Senin (28/8).

Baca juga: Baterai Bekas Ponsel Meledak, TPA Nangkaleah Tasikmalaya Kebakaran

Ia mengatakan ribuan jiwa mengalami krisis air bersih tersebut, lanjut Budi Rahardjo, yakni Desa Gutomo (Kecamatan Karanganyar), Desa Sambiroto (Kecamatan Kajen) dan Desa Kedungkebo (Kecamatan Karangdadap). "Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga tersebut, kita terus dilakukan pengedropan air ke desa itu," imbuh Budi.

Kepala BPBD Kabupaten Batang Ulul Azmi secara terpisah mengungkapkan di daerahnya kekeringan juga terus meluas. Sebelumnya kesulitan air bersih baru dirasakan warga di kecamatan Bandar, kini juga dirasakan warga Kecamatan Subah. "Terdapat 2.494  jiwa warga kesulitan air bersih," ujarnya.

Baca juga: Dampak Kekeringan di Berbagai Daerah Harus Segera Diantisipasi

Dampak El Nino dan kekeringan di daerah ini, ujar Ulul Azmi, menyebabkan beberapa sumber mata air mulai surut. Warga membutuhkan bantuan air bersih dari pemerintah daerah sehingga setiap hari dilakukan pengucuran ke desa-desa terlanda, bahkan dikhawatirkan jumlah desa alami kekeringan bertambah karena kemarau masih panjang.

Selain kesulitan air bersih, ungkap Ulul Azmi, dampak kemarau menjadikan pemerintah daerah dan instansi terkait lakukan kewaspadaan tinggi juga dilakukan terhadap ancaman karhutla, karena selama Kekeringan ini sudah empat kali kejadian kebakaran hutan dan lahan. "Untung segera dapat diatasi hingga tidak sampai meluas," imbuhnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat