visitaaponce.com

Masa Depan Kopi Lokal Mulai Cerah

Masa Depan Kopi Lokal Mulai Cerah
Kedai Biji Kopi di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.(MI/DENNY SUSANTO)

SEKELOMPOK anak muda terlihat begitu serius menyimak dan mengikuti penyampaian materi tentang kopi yang diajarkan instruktur pelatihan kopi Biji Kopi Borneo di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Mereka adalah para mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Ahmad Yani (UVAYA) Banjarbaru yang tengah mengikuti pelatihan budidaya dan bisnis kopi lokal.

Tidak hanya belajar tentang teori, para mahasiswa juga belajar praktek budidaya tanaman kopi hingga belajar menjadi barista. Beberapa peserta menyampaikan ketertarikannya untuk terjun di bisnis kopi lokal yang memang lagi trend di Kalsel.

"Ketertarikan generasi muda untuk mengembangkan komoditas kopi maupun bisnis hilirnya seperti perdagangan dan kedai kopi, memberikan gambaran masa depan kopi lokal di Kalsel ini semakin cerah," kata Dwi Putra Kurniawan, owner Biji Kopi Borneo.

Baca juga: PLN Berikan Pelatihan Produksi dan Pemasaran ke Petani Kopi

Dalam beberapa waktu terakhir, kedai kopi Biji Kopi yang memiliki pusat pembibitan dan kebun edukasi kopi lokal berbagai jenis ini menjadi rujukan sekolah, perguruan tinggi, pemda hingga kelompok tani dari kabupaten/kota, bahkan provinsi tetangga Kalteng dan Kaltim untuk mendapat pelatihan hulu dan hilir kopi.

Dwi yang juga menjabat sebagai Ketua DPW Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalsel ini mengatakan pihaknya terus mendorong para petani di Kalsel untuk mengembangkan komoditas kopi lokal, seiring tingginya harga dan minat terhadap kopi lokal baik dari dalam dan luar negeri.

"Kopi lokal Kalsel terutama jenis liberika dan ekselsa mempunyai cita rasa dan keunikan tersendiri sehingga banyak diminati pembeli dari luar daerah," ujarnya.

Baca juga: Perbedaan Cappuccino, Latte, Mochaccino, dan Kopi Susu

Namun upaya pengembangan kopi lokal ini harus mendapat dukungan pemerintah daerah, tidak hanya sebagai tanaman perkebunan tetapi juga dapat menjadi alternatif tanaman penghijauan sehingga penyebarannya dapat menjangkau wilayah lebih luas.

Pihaknya juga mendorong agar kedai kopi dan kafe-kafe di Kalsel dapat menyajikan seduhan kopi lokal selain kopi-kopi mainstream luar daerah.

"Jika kopi lokal kita banyak diminati orang luar daerah, sudah seharusnya para pelaku usaha kopi di daerah bangga dan dapat turut mempopulerkan kopi lokal (lokal pride)," kata Sanusi, barista Kedai Biji Kopi Borneo.

Data Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, luas perkebunan kopi di wilayah tersebut baru seluas 7.650 hektare yang merupakan perkebunan rakyat. Daerah penghasil kopi terbesar yaitu Kabupaten Banjar, Balangan dan Hulu Sungai Tengah. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat