visitaaponce.com

Kebakaran TPA Putri Cempo Sulit Dipadamkan, Ratusan Warga Plesungan Harus Mengungsi

Kebakaran TPA Putri Cempo Sulit Dipadamkan, Ratusan Warga Plesungan Harus Mengungsi
Petugas berusaha memadamkan kebakaran di TPA Putri Cempo(MI/Widjajadi)

KEBAKARAN di gunungan sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, yang berlangsung sejak Sabtu (16/9) siang hingga Minggu (17/9) belum berhasil dipadamkan. Asap dari kebakaran itu membuat ratusan warga Dukuh Kethekan, Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar mengalami sesak nafas.

Ratusan warga tetangga Kota Solo itu pun harus mengungsi karena sergapan asap dari gunungan sampah TPA Putri Cempo membuat mereka kesulitan bernafas. Lebih dari itu bau tidak sedap yang terbawa angin juga mengganggu tenggorokan.

"Banyak warga menjadi sesak nafas, ditambah kerongkongan terasa tersumbat. Ditahan sakit, kalau tidak ya terpaksa menghirup udara dan asap tidak sehat, yang membuat batuk-batuk. Jadi terpaksa harus mengungsi," ujar Halim, 59, warga Dukuh Kethekan, yang bersama warga lain mengungsi.

Baca juga: Program TMMD TNI Bantu Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Karanganyar

Waluyo, mantan kepala desa (Kades) Plesungan, yang baru paripurna dari jabatannya, mengatakan sudah sekitar 100 jiwa, terutama balita diungsikan ke lokasi aman atau rumah saudaranya.

"Banyak yang terdampak dari kebakaran Putri Cempo, terutama anak anak dan lansia. Mudah mudahan kebakaran di tempat tetangga itu bisa segera bisa dipadamkan, agar tidak meluas, hingga ke pemukiman terdekat," imbuh dia.

Pihak Pemdes Plesungan juga sudah mendatangkan mobil ambulans dan petugas medis Puskesmas Gondangrejo, untuk berjaga jaga dan bersiap menanhani warga terdampak yang sakit. Puskesmas pun menambah 1.000 lembar masker untuk warga.

Baca juga: Sempat Batal, Sapi Peternak di Karangayar Akhirnya Dibeli Jokowi

Yang jelas, pungkas Waluyo, jika kebakaran tidak bisa segera dipadamkan, selain memunculkan dampak bagi warga Plesungan, dikhawatirkan api akan merambat ke wilayah tetangga. Lokasi kebakaran hanya berjarak ratusan meter dari kebon warga Plesungan.

Sejauh ini, upaya pemadaman yang dilakukan Pemkot Solo masih mengalami kesulitan, meski 15 mobil pemadam kebakaran (Damkar) sudah bekerja keras. 

Bahkan mobil taktis water canon milik Polri juga sudah mendekat lokasi dan membantu pemadaman, belum membuahkan hasil maksimal.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi terlihat ikut memimpin upaya pemadaman dan menyertakan 7 unit mobil water canon untuk mempercepat upaya pemadaman yang sudah meluas di Blok B lebih dari 2 hektare.

Selain Iwan, hadir juga Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakoso, yang memberikan arahan, namun hingga Minggu (17/9), api masih sukit dipadamkan, dan para petugas pun harus ekstra hati hati, karena udara panas dan bau tidak sedap menjadi kendala.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, yang hapal dengan karakteristik sampah, dan juga berpengalaman memadamkan kebakaran sampah Putri Cempo, memperkirakan, api diperkirakan masih sulit dipadamkan, dan perlu waktu sedikitnya seminggu.

"Dari informasi DLH dan juga Kabid Damkar, upaya pemadaman diperkirakan perlu waktu seminggu, atau bisa lebih cepat jika terjadi hujan deras di lokasi," terang mantan Dirlantas Polda DI Yogjakarta itu. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat