Area Kubah Gambut di OKI Sumsel Mulai Terbakar
![Area Kubah Gambut di OKI Sumsel Mulai Terbakar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/56cb165cc363eb03a6ee333d9efbce2f.jpg)
KEBAKARAN hutan dan lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mulai mendominasi karhutla di Sumatra Selatan. Kebakaran bahkan, semakin meluas karena lahan di OKI didominasi dengan rawa gambut.
Saat ini kebakaran lahan sudah terjadi di Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan, OKI. Di area ini merupakan salah satu lokasi kubah gambut yang cukup dalam, dan apabila terbakar maka akan sangat sulit dipadamkan.
"Kami sekarang menempatkan tiga regu personil Manggala Agni di Desa Jungkal. Bahkan, tim mendirikan posko dan tenda istirahat di dekat lokasi lahan terbakar itu," kata Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatra, Ferdian Kristanto, Selasa (19/9).
Baca juga : Sanksi Menanti Pemilik Lahan Tidur Pemicu Karhutla
Ia mengatakan, kebakaran di Desa Jungkal ini sudah terjadi sejak dua hari belakang. Bukan hanya rawa gambut biasa, namun ada kubah gambut di lokasi tersebut.
"Kami memaksimalkan tim disana untuk memadamkan kebakaran lahan dari darat. Kami mendapat bantuan dari perusahaan sekitar, dan juga masyarakat. Kami juga dibantu BPBD, TNI dan Polri. Fokus kami ada pada pemadaman, karena di Desa Jungkal ini cukup mengkuatirkan, disini ada kubah gambut dalam. Jadi saya pun sudah meminta untuk personil Manggala Agni di lapangan agar memprioritaskan pemadaman disini," jelasnya.
Baca juga : 130 Santri di Ogan Ilir Dipulangkan dari Pesantren akibat Karhutla
Bahkan saat ini kubah gambut sudah mulai terbakar. Namun untuk estimasi kedalamannya, belum bisa dipastikan tim di lapangan.
"Karena masih terbakar, maka kami utamakan pemadaman dulu. Setelah padam baru bisa dicek kedalaman gambut yang sudah terbakar," ucapnya.
Diakui Ferdian, berbagai tantangan besar dialami tim di lapangan. Mulai dari lokasi yang aksesnya sulit dijangkau, kencangnya angin sehingga kebakaran makin meluas.
"Untuk air sebenarnya masih mencukupi namun jarak sumber air ke lokasi terbakar cukup jauh. Tim butuh 10-15 selang air untuk bisa mencapai lokasi terbakar, sementara per 1 selang itu panjangnya sekitar 20 meter," bebernya.
Karena itu, pemadaman di Desa Jungkal cukup tergantung pada helikopter waterboombing. "Pemadaman karhutla ini dilakukan lebih maksimal. Karenanya kami terus berkoordinasi dengan satgas untuk upaya-upaya ini," jelasnya.
Selain di Desa Jungkal, tim Manggala Agni juga sedang fokus pemadaman di Deling dan Sepucuk di OKI, Sungai Rengit di Banyuasin, serta di Timbangan di Ogan Ilir.
Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain mengatakan pihaknya mengirimkan ratusan personil untuk ikut membantu mengatasi karhutla di OKI dan Ogan Ilir.
"Kami menambah sebanyak 126 personil untuk bertugas mengatasi karhutla. Sebelumnya sudah ada 325 personil yang sudah diturunkan ke lokasi pemadaman karhutla," jelasnya.
Ia menambahkan ratusan personil tersebut akan beroperasi selama sepekan ke depan. "Kami melihat situasi jika memungkinkan dalam waktu sepekan karhutla bisa diatasi. Namun apabila situasi di lapangan tidak memungkinkan maka personil akan kembali ditambah," kata dia.
Ia menambahkan personil yang dikerahkan dibekali dengan alat yang memadai mulai dari mobil AWC, beberapa unit mobil pemadam kebakaran, pompa air, hingga tangki air. Personel yang diturunkan ke kabupaten rentan karhutla itu juga bertujuan untuk membantu masyarakat melakukan pencegahan dan penanggulangan karhutla baik lahan pertanian atau perkebunan di sekitar kawasan desa atau pemukiman masyarakat.
Zulkarnain berharap para personil terus menjaga kondisi kesehatan sehingga mampu bekerja maksimal dan karhutla bisa segera diatasi. "Karhutla ini harus diakhiri agar kabut asap yang terjadi akibat karhutla bisa hilang dan potensi penyakit pernapasan yang ditimbulkan akibat kabut asap tak ada lagi," pungkasnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Pria Ditemukan Tewas Terbakar di Kompleks Ruko Nusa Indah
Kebakaran Hanguskan Basecamp Outbound di Kota Bengkulu
Anggota Diduga Terlibat Kebakaran Rumah Wartawan, Kaidispenad: Kalau ada Bukti Laporkan
Komnas HAM Dorong Penegakan Hukum Kasus Kebakaran Rumah Wartawan di Sumut
TNI Buka Suara Soal Dugaan Anggota Terlibat Kebakaran Rumah Wartawan
Satu Tewas akibat SPBU di Pati Terbakar
KLHK Tingkatkan Kapasitas Manggala Agni untuk Tangani Karhutla
50 Hektare Lahan Terbakar di Gunung Bromo
Petugas Padamkan Karhutla di Trans Kalimantan
Menteri LHK: Pengukuran Deforestasi di RI Perlu Metode yang Lebih Akurat
Karhutla 2024 Meningkat 55% Dibanding Tahun Lalu
Gelombang Panas Ekstrem Terjang Asia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap