Zaki Iskandar Tekankan Hutan Mangrove untuk Iklim dan PAD
![Zaki Iskandar Tekankan Hutan Mangrove untuk Iklim dan PAD](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/6f2dc2fdca5a4cdf395a5eb4f662cdec.jpeg)
HUTAN mangrove merupakan sumber makanan dan bahan bakar bagi masyarakat setempat, termasuk ikan, kerang, dan kayu bakar. Sebaiknya daerah yang punya pantai segera melakukan pembenahan pantainya dengan menyulapnya menjadi hutan mangrove. Ini akan berdampak signifikan bagi daerah, lingkungan dan ekonomi, sehingga kelak, daerah tidak hanya tergantung pada pendapatan asli daerah (PAD).
Hal itu dikatakan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dalam diskusi tentang Transformasi Cegah Perubahan Iklim yang diselenggarakan Indonesian Digital Council di The Langham Hotel, Jakarta, Rabu (20/9). Bang Zaki--sapaan akrabnya--mengatakan potensi Kabupaten Tangerang berasal dari garis pantai sepanjang 52 km yang bisa ditanami mangrove, sehingga akan meningkatkan pendapatan asli daerah melalui perdagangan karbon atau carbon trade.
"Bayangkan jika daerah di Indonesia, terutama kabupaten/kota yang memiliki hutan, mereka bisa mendapatkan pemasukan dari karbon trade," ungkapnya. Salah satu hutan mangrove yang menjadi percontohan nasional dan internasional di Kabupaten Tangerang ialah Ketapang Urban Aquaculture yang terletak di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk.
Mangrove tersebut membawa dampak signifikan terhadap ekosistem laut. "Setelah kita punya hutan mangrove, kualitas air meningkat. Kami juga menyediakan rumah yang layak, sanitasi, hingga membangun area wisata," tutur Bang Zaki.
Zaki, yang bicara bersama Founder of Bentaus Energy Robert Davidoff, mengatakan pemerintah pusat saat ini mendorong daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Bagi wilayahnya, itu relatif mudah karena Tangerang berdekatan dengan Jakarta. Investasi untuk industri dan properti pun berdatangan.
Namun, katanya, berbeda dengan wilayah lain yang jauh dari Jakarta atau Pulau Jawa. Maka dari itu, untuk meningkatkan PAD jangan sampai membabat habis hutan, karena itu akan menjadi tambahan ekonomi yang bagus di masa mendatang.
Dirinya pun mengatakan, pendapatan green economy di Desa Ketapang sepanjang semester I mencapai Rp1,47 miliar. Hal ini belum termasuk karbon trade yang kebijakannya masih digodok oleh pemerintah. "Mangrove bisa menangkap banyak karbon. Satu hektare mangrove bisa menangkap lebih dari 3 juta ton per tahun. Bayangkan jika daerah di Indonesia, terutama kabupaten/kota yang memiliki hutan, mereka bisa mendapatkan pemasukan dari karbon trade," tutupnya. (RO/Z-2)
Terkini Lainnya
237 Ribu Mangrove Ditanam Serentak di Kalimantan Selatan
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
Penanaman Mangrove Beri Manfaat Ekologis Sekaligus Ekonomi
Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Weda Bay Project Tanam 1 Juta Mangrove
Warga Pesisir Muara Gembong Tanam 2.500 Mangrove Hadapi Perubahan Iklim dan Abrasi
Tanam 1.000 Mangrove di Marunda untuk Jaga Lingkungan
Terjebak di Kamar Mandi, Kebakaran Ruko di Tangerang Renggut Satu Korban Jiwa
Rapimcab DPC PPP Kabupaten Tangerang Evaluasi Pemilu dan Arah Politik Partai
Gudang Penyimpanan Mainan di Tangerang Ludes Dilahap Api
Bukan Kurikulum, Tetapi Gurulah Ujung Tombak Perubahan Pendidikan
Banjir di Kabupaten Tangerang Meluas
Tega Bunuh Keponakannya, Seorang Ibu Rumah Tangga Dibekuk Polisi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap