visitaaponce.com

PGRI Salurkan Bantuan Renovasi Rumah untuk Guru Terdampak Gempa Cianjur

PGRI Salurkan Bantuan Renovasi Rumah untuk Guru Terdampak Gempa Cianjur
Peresmian renovasi gedung Sekretariat PGRI Cianjur(MI/Benny Bastiandy)

RIBUAN guru anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ikut terdampak gempa bumi dahsyat beberapa waktu lalu. Bangunan rumah mereka rusak dengan berbagai kategori. 

Bagi mereka yang terdampak, PGRI menyalurkan bantuan perbaikan bangunan rumah. Anggarannya merupakan donasi para pengurus dan anggota PGRI dari hampir seluruh wilayah di Jawa Barat dan Indonesia. 

Ketua PGRI Kabupaten Cianjur, Sukirman, menuturkan penanganan pascagempa bumi hampir setahun lalu hingga kini masih berjalan. Hasil verifikasi di lapangan, kata Sukirman, jumlah guru yang bangunan rumahnya rusak akibat gempa bumi terdata sebanyak 3.076 orang.

Baca juga : BNPB Data Ulang Warga yang belum Terima Bantuan Bencana

"Bangunan rumah guru yang rusak berat sebanyak 713 unit, rusak sedang sebanyak 1.087, dan rusak ringan sebanyak 1.274 unit," kata Sukirman seusai peresmian renovasi aula dan Sekretariat PGRI sekaligus pembangunan musala At-Tarbiyah dan penginapan PGRI, Rabu (27/9).

Bagi bangunan rumah yang rusak berat disalurkan bantuan masing-masing sebesar Rp4 juta, rusak sedang masing-masing sebesar Rp2,8 juta, dan rusak ringan masing-masing sebesar Rp2 juta. Total anggaran yang disalurkan bagi anggota PGRI sebesar Rp4,9 miliar, termasuk di dalamnya biaya untuk merenovasi aula dan Sekretariat PGRI yang juga rusak terdampak gempa.

"Kami juga memberikan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guru yang terdampak gempa. Di antaranya beras, minyak goreng, mi instan, dan lainnya," ujarnya.

Baca juga : Data Terbaru: 8.151 Unit Rumah Rusak akibat Gempa Cianjur

Sementara anggaran renovasi aula dan Sekretariat PGRI serta pembangunan musala At-Tarbiyah maupun penginapan PGRI menelan biaya sekitar Rp750 juta. Sukirman berharap dengan renovasi serta pembangunan yang dilakukan bisa berdampak terhadap kinerja para pengurus dan anggota PGRI.

"Gedung PGRI ini ada sejak 1995. Kalau pembangunannya dimulai 1993. Baru kali ini ada perubahan (renovasi). Berarti sudah hampir 28 tahun belum ada rehab atau renovasi bangunan gedung," pungkasnya. 

Bupati Cianjur Herman Suherman menambahkan, atas nama Pemkab Cianjur mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak yang berkontribusi terhadap proses renovasi gedung PGRI yang rusak akibat dampak gempa bumi. Herman mendoakan semoga semua kontribusi bisa menjadi amal baik.

"Alhamdulillah, sekarang bangunannya jauh lebih baik dari sebelumnya. Ada kamar-kamar ataupun kamar mandiyang representatif. Jadi, kalau ada anggota PGRI kecamatan yang jauh datang ke kota, mereka bisa menginap di sini (Gedung PGRI)," kata Herman. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat