Pemprov Sumut Berupaya Stabilkan Harga Beras
![Pemprov Sumut Berupaya Stabilkan Harga Beras](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/4624e3e1c63f3ca7ff882baf2ddf308c.jpg)
PEMERINTAH Provinsi Sumatera Utara terus berupaya menstabilkan harga kebutuhan pangan khususnya beras yang belakangan ini berada di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Tadi saya melakukan rapat terbatas, waktu demi waktu selalu kami pantau," ujar Pj Gubernur Sumatera Utara Hassanudin di Medan, Rabu (27/9) seperti dilansir dari Antara.
Hassanudin memastikan stok beras di wilayah ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Kalau menurut data kita cukup, jadi kita lihat arus pendistribusiannya," kata Hassanudin
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara telah melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar Kota Medan dan menemukan harga beras medium dijual paling mahal Rp15.000 atau lebih tinggi dari HET yakni Rp11.500.
Dalam hal itu, mantan Pangdam I Bukit Barisan ini memastikan tidak ada penimbunan beras di seluruh wilayah Sumut, termasuk Kota Medan. "Oh tidak ada (penimbunan beras), tolong (semua pihak bantu untuk) dipantau juga ya," sebutnya.
Baca juga: Menko Airlangga Sebut SPHP akan Ditambah untuk Tahan Kenaikan Harga Beras
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara, Mulayadi Simatupang mengaku akan melakukan investigasi penyebab naiknya harga beras medium, di antaranya dengan melakukan pengecekan langsung ke kilang-kilang padi yang ada di daerah itu.
"Ini perlu kita coba lihat nanti bersama Dinas Pertanian, kita sisir kilang-kilang padi dan lainnya untuk mengetahui penyebab utamanya," ujar Mulyadi Simpatupang seusai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Sukaramai, Medan, Jumat (22/9).
Baca juga: Warga Malang tidak Kebagian Beras Bulog meski Antre Berjam-Jam
Mulyadi menjelaskan, berdasarkan pantauan tim pasar di lapangan, harga beras medium ditemukan paling mahal berada di angka Rp15.000 per kg. Padahal harga eceran tertinggi (HET) sekitar Rp11.500 per kg.
"Masih di atas HET, beras medium paling mahal Rp15.000/kg," kata Mulayadi.
Ia mengungkapkan, secara angka produksi beras di Sumut berada di posisi surplus 321.546 ton pada Agustus. Oleh sebab itu, pihaknya akan mencari tahu penyebabnya.
"Kita terus surplus di tahun ini sampai Agustus, 321.546 ton, tetapi kendala kita pasokan lokal saat ini berkurang," kata Mulyadi. (Z-6)
Terkini Lainnya
Banjir dan Tanah Longsor Melanda Kabupaten Nias Barat, Ribuan Jiwa Terdampak
Polri: Pabrik Narkoba Milik Pasutri di Medan Rencanakan Produksi 314 Ribu Butir Ekstasi
Polda Sumut Buru Penyelundup Barang Senilai Rp20 Miliar dari Thailand
PDIP Masih Berpeluang Dukung Bobby Nasution di Pilgub Sumut
PDIP Berencana Usung Ahok di Pilgub Sumut
22 Pengedar Narkoba Dituntut Mati Kejati Sumut Periode Januari - Maret 2024
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap