visitaaponce.com

Pemprov Sumut Berupaya Stabilkan Harga Beras

Pemprov Sumut Berupaya Stabilkan Harga Beras
Pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Bulog Pulo Brayan, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (24/1).(ANTARA/YUDI)

PEMERINTAH Provinsi Sumatera Utara terus berupaya menstabilkan harga kebutuhan pangan khususnya beras yang belakangan ini berada di atas harga eceran tertinggi (HET).

"Tadi saya melakukan rapat terbatas, waktu demi waktu selalu kami pantau," ujar Pj Gubernur Sumatera Utara Hassanudin di Medan, Rabu (27/9) seperti dilansir dari Antara.

Hassanudin memastikan stok beras di wilayah ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. "Kalau menurut data kita cukup, jadi kita lihat arus pendistribusiannya," kata Hassanudin

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara telah melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar Kota Medan dan menemukan harga beras medium dijual paling mahal Rp15.000 atau lebih tinggi dari HET yakni Rp11.500.

Dalam hal itu, mantan Pangdam I Bukit Barisan ini memastikan tidak ada penimbunan beras di seluruh wilayah Sumut, termasuk Kota Medan. "Oh tidak ada (penimbunan beras), tolong (semua pihak bantu untuk) dipantau juga ya," sebutnya.

Baca juga: Menko Airlangga Sebut SPHP akan Ditambah untuk Tahan Kenaikan Harga Beras

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara, Mulayadi Simatupang mengaku akan melakukan investigasi penyebab naiknya harga beras medium, di antaranya dengan melakukan pengecekan langsung ke kilang-kilang padi yang ada di daerah itu.

"Ini perlu kita coba lihat nanti bersama Dinas Pertanian, kita sisir kilang-kilang padi dan lainnya untuk mengetahui penyebab utamanya," ujar Mulyadi Simpatupang seusai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Sukaramai, Medan, Jumat (22/9).

Baca juga: Warga Malang tidak Kebagian Beras Bulog meski Antre Berjam-Jam

Mulyadi menjelaskan, berdasarkan pantauan tim pasar di lapangan, harga beras medium ditemukan paling mahal berada di angka Rp15.000 per kg. Padahal harga eceran tertinggi (HET) sekitar Rp11.500 per kg.

"Masih di atas HET, beras medium paling mahal Rp15.000/kg," kata Mulayadi.

Ia mengungkapkan, secara angka produksi beras di Sumut berada di posisi surplus 321.546 ton pada Agustus. Oleh sebab itu, pihaknya akan mencari tahu penyebabnya.

"Kita terus surplus di tahun ini sampai Agustus, 321.546 ton, tetapi kendala kita pasokan lokal saat ini berkurang," kata Mulyadi. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat