visitaaponce.com

Banyaknya Saluran Irigasi dan Tanah Rusak Jadi Permasalahan Petani di Brebes

Banyaknya Saluran Irigasi dan Tanah Rusak Jadi Permasalahan Petani di Brebes
Salah satu kondisi irigasi yang rusak dan mengering di Kabupaten Brebes.(MI/Supardji Rasban)

SALURAN irigasi dan kerusakan tanah menjadi penyebab kerugian para petani di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kedua masalah ini harus segera ditangani. 

"Jika ini tidak bisa ditangani dengan baik, maka bukan tidak mungkin terutama produktivitas bawang merah di Brebes akan kalah saing dengan daerah lain," jelas Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Brebes, Masrukhi Bakhro, dalam Sarasehan bertajuk Tanah dan Air Harapan Petani, yang digelar di pendopo rumah dinas (rumdin), Senin (9/10)

Permasalahan tanah dan air, kata Masrukhi, banyak dialami petani bawang merah. Belum lagi banyak irigasi yang mengalami kerusakan hingga kesulitan untuk mengalirkan air. 

Baca juga: 300 Hektare Sawah di Tulungagung Berpotensi Gagal Panen

"Air sebagai sumber kehidupan tanaman bawang merah. Kalau, pasokan air tidak ada maka jelas akan berpengaruh pada tanaman bawang merah," ucapnya.

Pada musim kemarau, kata Masruki, petani bawang merah seharusnya bisa menikmati hasil. Pasalnya bawang merah cenderung pas ditanam di saat musim kemarau. 

Baca juga: Naik 26%, Produksi Gabah Demplot CSA Grobogan Tembus 8,72 Ton Per Hektare

"Tapi karena kebutuhan di Brebes sulit (jika kemarau) jadi banyak petani yang tidak menanam," tutur Masrukhi.

Sedangkan permasalahan tanah, kata dia, kondisi tanah dan lahan di Kabupaten Brebes kurang bagus. Jadi, perlu ada pemahaman atau pengolahan yang baik agar tanah tetap subur saat ditanami bawang merah.

"Kesuburan tanah di Brebes perlu diremajakan kembali. Sehingga tanah sebagai dapur tanaman itu terwujud dengan baik," jelasnya.

Sebenarnya untuk mengantisipasi permasalahn itu, pihak HKTI juga berkordinasi dengan dinas terkait di kabupaten atau provinsi.

"Kita harus ada keseimbangan kebutuhan tanah dan kebutuhan tanaman. Bukan berarti kita anti kimia, tetapi jangan terlalu jor-joran. Zat organik yang ada di dalam tanah ahrus di atas 2 persen. Sehingga, kesuburna tanah tetap terjaga dengan baik," pungkasnya.

Hadir dalam acara itu, Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin, mantan Kades Kepala Humas Pemkab Brebes, Atmo Tan Sidik, dan kepala dinas terkait serta kelompok tani di Kabupaten Brebes. Kegiatan yang dihadiri 160 petani bawang merah di Kabupaten Brebes itu tidak lain untuk mencari solusi permasalahan. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat