Banyaknya Saluran Irigasi dan Tanah Rusak Jadi Permasalahan Petani di Brebes
![Banyaknya Saluran Irigasi dan Tanah Rusak Jadi Permasalahan Petani di Brebes](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/3c85f35f07c806d8f5dc0c4cabb8ef98.jpg)
SALURAN irigasi dan kerusakan tanah menjadi penyebab kerugian para petani di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kedua masalah ini harus segera ditangani.
"Jika ini tidak bisa ditangani dengan baik, maka bukan tidak mungkin terutama produktivitas bawang merah di Brebes akan kalah saing dengan daerah lain," jelas Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Brebes, Masrukhi Bakhro, dalam Sarasehan bertajuk Tanah dan Air Harapan Petani, yang digelar di pendopo rumah dinas (rumdin), Senin (9/10)
Permasalahan tanah dan air, kata Masrukhi, banyak dialami petani bawang merah. Belum lagi banyak irigasi yang mengalami kerusakan hingga kesulitan untuk mengalirkan air.
Baca juga: 300 Hektare Sawah di Tulungagung Berpotensi Gagal Panen
"Air sebagai sumber kehidupan tanaman bawang merah. Kalau, pasokan air tidak ada maka jelas akan berpengaruh pada tanaman bawang merah," ucapnya.
Pada musim kemarau, kata Masruki, petani bawang merah seharusnya bisa menikmati hasil. Pasalnya bawang merah cenderung pas ditanam di saat musim kemarau.
Baca juga: Naik 26%, Produksi Gabah Demplot CSA Grobogan Tembus 8,72 Ton Per Hektare
"Tapi karena kebutuhan di Brebes sulit (jika kemarau) jadi banyak petani yang tidak menanam," tutur Masrukhi.
Sedangkan permasalahan tanah, kata dia, kondisi tanah dan lahan di Kabupaten Brebes kurang bagus. Jadi, perlu ada pemahaman atau pengolahan yang baik agar tanah tetap subur saat ditanami bawang merah.
"Kesuburan tanah di Brebes perlu diremajakan kembali. Sehingga tanah sebagai dapur tanaman itu terwujud dengan baik," jelasnya.
Sebenarnya untuk mengantisipasi permasalahn itu, pihak HKTI juga berkordinasi dengan dinas terkait di kabupaten atau provinsi.
"Kita harus ada keseimbangan kebutuhan tanah dan kebutuhan tanaman. Bukan berarti kita anti kimia, tetapi jangan terlalu jor-joran. Zat organik yang ada di dalam tanah ahrus di atas 2 persen. Sehingga, kesuburna tanah tetap terjaga dengan baik," pungkasnya.
Hadir dalam acara itu, Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin, mantan Kades Kepala Humas Pemkab Brebes, Atmo Tan Sidik, dan kepala dinas terkait serta kelompok tani di Kabupaten Brebes. Kegiatan yang dihadiri 160 petani bawang merah di Kabupaten Brebes itu tidak lain untuk mencari solusi permasalahan. (Z-3)
Terkini Lainnya
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Kemendagri Dorong Reforma Agraria untuk Tangani Permasalahan Tanah
Anggota DPR dari PDIP Soroti Konflik Agraria
Kantah Tangsel Targetkan 10 Kota Lengkap pada 2024
Hampir 10 Tahun Reforma Agraria Mandek di Bawah Kepemimpinan Jokowi
Kantah Tangsel Bagikan 196 Sertifikat PTSL 2023 di Kecamatan Setu dan Pondok Aren
Dana Desa untuk Judi Online, Kades di Brebes Ditahan
PPDB Online di Brebes Tersendat Akibat Perubahan Aplikasi
Kurangi Sampah Plastik, Daging Kurban di Brebes Gunakan Daun Jati
Mencicipi Cita Rasa Sate Domba Sakub dari Kaki Gunung Slamet
KPU Brebes Luncurkan Maskot Serta Jingle untuk Pilkada 2024
Harga Bawang Merah di Yogyakarta masih Tinggi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap