visitaaponce.com

Antisipasi Lonjakan Harga, Pemprov Jateng Gelar Gerakan Pasar Murah di Klaten

Antisipasi Lonjakan Harga, Pemprov Jateng Gelar Gerakan Pasar Murah di Klaten
Warga membeli beras SPHP yang disiapkan Bulog dengan harga Rp51.000 per kemasan lima kilogram(MI/Djoko Sardjono)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas),  Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Klaten, dan Bulog Surakarta menyelenggarakan gerakan pasar murah di Balai Desa Candirejo, Klaten, Jumat (13/10).

Gerakan pasar murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di Balai Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen, mendapat perhatian masyarakat daerah sekitar yang membutuhkan bahan pokok, terutama beras, telur, gula, dan minyak goreng.

Harga beras Bulog SPHP kemasan lima kilogram medium Rp51.000 dan premium Rp67.500, minyak goreng satu liter dan gula pasir satu kilogram Rp27.500. Dalam gerakan pasar murah ini, Bulog menyiapkan beras SPHP 1,5 ton atau 300 paket.

Baca juga: Harga beras di Depok Terus Meroket Masyarakat Terpaksa Belanja Beras Satu Liter per Hari

Selain beras, gula, dan minyak goreng pasokan Bulog, juga ada beras Gapoktan yang dijual dengan harga Rp57.500 per lima kilogram, telur ayam Rp21.500 per kilogram, serta bawang merah Rp15.000 dan bawang putih Rp32.000 per kilogram.

Pantauan Media Indonesia di Balai Desa Candirejo, bahan kebutuhan pokok yang banyak dibeli warga masyarakat adalah beras, telur, gula, bawang merah, dan bawang putih. Bahkan, beras Gapoktan satu ton kemasan lima kilogram ludes diserbu warga.

Baca juga: Bulog Malang Kesulitan Beli Beras Petani

Sementara itu, gerakan pasar murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan di Balai Desa Candirejo juga dipantau langsung oleh Dyah Lukisari, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Provinsi Jawa Tengah.

Saat ditemui wartawan, Kepala DKPP Dyah Lukisasi mengatakan bahwa pihaknya bersama Bapanas selalu memantau di lapangan perkembangan harga komoditas strategis, seperti beras, telur, minyak goreng, gula, dan bahan pokok pangan lainnya.

Melihat perkembangan harga beras tinggi saat ini, maka perlu dilakukan upaya dan langkah agar secara psikologis dapat menurunkan harga beras di pasar. Salah satunya dengan gerakan pasar murah, seperti yang diadakan di Balai Desa Candirejo.

“Untuk gerakan pasar murah, Bulog menyiapkan beras SPHP, dengan harga tidak boleh melebihi dari harga pemerintah Rp10.900 per kilogram. Nah, harga di pasar murah ini Rp10.200 per kilogram atau Rp51.000 per paket lima kilogram,” jelasnya.

Menurut Dyah, untuk menurunkan harga beras di pasar yang mencapai Rp14.000 per kilogram, maka gerakan pasar murah ini perlu dilaksanakan secara masif. Dengan cara ini secara psikologis akan dapat mempengaruhi harga beras yang tinggi di pasar.

“Jadi, gerakan pasar murah, seperti di Klaten hari ini, perlu dilaksanakan kontinyu dan masif dengan didukung publikasi yang luas ke masyarakat. Sehingga yang mengakses ke gerakan pasar murah rumah tangga langsung dan bukan pedagang,” ujarnya.

Terkait gerakan pasar murah, Astuti, warga Desa Candirejo, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah yang menyediakan bahan kebutuhan pokok, seperti beras, gula, telur, dan minyak goreng dengan harga murah.

“Kebijakan pemerintah dengan gerakan pasar murah ini jelas sangat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pangan. Betapa tidak! Beras C4 kemasan lima kilogram hanya dijual Rp57.500, sedangkan di pedagang pasar Rp70.000,” ujarnya. (JS/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat