Polbangtan Kementan Kawal Petani Milenial di JabarImplementasi Smart Farming
![Polbangtan Kementan Kawal Petani Milenial di Jabar Implementasi Smart Farming](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/c86b041655f5e9303c3ae87cf2909753.jpg)
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas (capacity building) untuk pemanfaatan teknologi smart farming bagi pelaksana program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service (YESS) di lapangan.
Bimbingan teknis (Bimtek) yang diselenggarakan pada Rabu (18/10) ini diikuti oleh petani dan penyuluh sebanyak 60 orang di hotel Whiz Prime Bogor.
Kegiatan ini bermaksud untuk membekali peserta menjadi instruktur dan pendamping Implementasi Smart Farming pada program YESS di Jawa Barat.
Baca juga: Ikuti Pelatihan Bahasa, 34 Petani Milenial dari Jatim Disiapkan Magang di Taiwan
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi mengatakan untuk mempercepat pelaksanaan TOT (Training of Trainer) dan pelatihan bagi penyuluh dan petani, karena penyuluh dan petani harus punya kemampuan dan skill yang sama, selain skill mereka juga harus mumpuni dan punya komitmen tinggi untuk kemajuan pertanian Indonesia.
Sebelumnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Dedi Nursyamsi, mengingatkan pentingnya pertanian sebagai sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia.
Pertanian, Sektor Terpenting
“Pertanian adalah sektor terpenting, untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat sekaligus menjaga stabilitas nasional. Seiring perkembangan zaman, semua pihak diminta aktif mengembangkan pertanian berbasis teknologi atau smart farming”, ujar Dedi.
Baca juga: Kementan Kirim Sejumlah Alumni Polbangtan Magang ke Jepang
Wakil Direktur III Yoyon Haryanto, mengatakan "Kegiatan TOT, berjalan selama 4 hari dan dibarengi dengan praktek berbentuk prototype nya, berikutnya bagaimana kita menyampaikan teknologi smart farming ini di lapangan nantinya dan menambahkan ilmu dengan bekal serta jejaring yang mumpuni'', ungkap Yoyon.
Secara nasional program YESS ada di 4 provinsi dan salah satunya di Jawa Barat di 5 kabupaten diantaranya Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Subang dengan total jumlah BDSP sebanyak 123 lokasi.
Program YESS Cetak Wrausaha Muda
Melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service (YESS), Kementerian Pertanian menciptakan wirausaha milenial yang tangguh dan berkualitas. Program ini ditujukan bagi para pemuda, khususnya di wilayah pedesaan, untuk mengembangkan perekonomian melalui kewirausahaan dan menambah peluang kerja. Dalam kurun waktu 2019-2025, pelaksanaan Program YESS menyasar 320.000 generasi muda di pedesaan.
Dalam kegiatan ini disampaikan beberapa materi seperti konsep Smart Farming dan Precision Farming yang disampaikan oleh kepala Bapeltan Lampung, Abdul Roni Angkat mengatakan
"Kondisi global ekonomi terjadinya penurunan yang disebabkan perang Ukraina dan Rusia yang mengubah peta penyebaran pangan, serta pengaruh alam yakni fenomena el nino atau kemarau berkepanjangan".
Baca juga: Dampingi Petani, Polbangtan Kementan Pacu Potensi Pertanian di Ciamis, Jabar
Menurut Roni, isu smart farming dan precision farming terjadi karena cuaca global, hama penyakit dan faktor alam lainnya. Ditambah lagi dengan adanya peralihan penggunaan lahan pertanian dan tenaga kerja pertanian yang semakin berkurang, selain itu juga keterbatasan modal usaha, serta sedikitnya pelaku entrepreneur di bidang pertanian.
"Internet of Things (IOT) sistem adalah teknologi yang ditawarkan kepada peserta Bimtek, sebenarnya ini termasuk teknologi yang sudah lama. namun tidak apa kita mulai dengan serba otomatis baik sistem penyiraman, alat pengatur suhu dan kelembaban serta alat lainnya yang berada di smart farming", imbuh Roni.
Tidak hanya itu. Peserta kegiatan ini juga dibekali bagaimana merakit rangkaian item-item sensor smart farming dan ditunjang dengan mempraktikkan langsung dilahan pertanian milik Polbangtan Bogor, di Kampus Cibalagung.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan instalasi smart farming, diantaranya pemilihan alat, perangkaian alat, ketersediaan jaringan internet, dan sumberdaya manusianya sebagai operator.
Salah satu SDM yang telah memasuki sebuah era baru menapaki jejak-jejak digitalisasi yang berkembang begitu pesat adalah pertanian. Kolaborasi dibidang teknologi ini menjadi kunci kemajuan sektor pertanian, terutama dalam hal membangun sistem pangan dan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Polisi Tangkap Seorang Terduga Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Korban di Garut
Viral mayat tanpa Identitas termutilasi di Kampung Bantar Limus, Garut
Tebing Setinggi 10 Meter Longsor Tutupi Jalan Alternatif Tasikmalaya-Garut
Puluhan Warga Asing Diduga Imigran Gelap Terdampar di Pantai Tegalbuleud
Raffi Ahmad Kenalkan Jeje Govinda sebagai Calon Bupati Bandung Barat
Jalan Taraju Ambles Sepanjang 30 Meter, Arus Kendaraan Dialihkan
Kambing Perah, Jurus Baru Dukung Persusuan Nasional
UGM dan Kementan Pecahkan Rekor Muri Minum Susu dengan Peserta Terbanyak
Pastikan Produksi Aman, Kementan Tinjau Langsung Padi hingga Tebu di Cirebon
Polbangtan Kementan Ajak Generasi Muda Songsong Indonesia Emas 2045
Panen Padi Gogo di Lahan Sawit, Program Kesatria Bawa Keuntungan bagi Petani OKI
Kementan Berikan Bantuan kepada Para Petani Muda di Daerah
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap