visitaaponce.com

Anak Muda Jogja Tertarik dengan Naskah Kuno

Anak Muda Jogja Tertarik dengan Naskah Kuno
kegiatan transkripsi naskah kuno Babad Diponegoro di Balai Bahasa DIY, Kamis (9/11/2023)(MI/Ardi Teristi Hardi)

SEKITAR 30 anak muda di DIY mengikuti kegiatan transkripsi naskah kuno Babad Diponegoro di Balai Bahasa DIY, Kamis (9/11). Kegiatan yang digelar bersama Wikimedia, PPIM, dan UNESCO ini bertujuan agar anak muda bisa lebih mengenal dan mencintai manuskrip naskah-naskah kuno.

"Kami sangat senang karena anak-anak muda di Jogja interest terhadap naskah kuno. Bahkan, ada yang dari siswa SMA," terang Sakti Pramudya, Senior Partnership Manager Wikimedia Foundation, di Balai Bahasa DIY.

Ia mengungkapkan, naskah Babad Diponegoro dipilih karena naskah tersebut telah ditetapkan menjadi memory of the world oleh UNESCO sejak 21 Juni 2013. Naskah tersebut juga memiliki signifikansi historis bagi bangsa Indonesia.

"Naskah ini ditulis sendiri oleh Pangeran Diponegoro dan berkontribusi langsung terhadap warisan ingatan bagi dunia," kata Sakti.

Ia mengatakan sebelum melakukan kegiatan mentranskirpsi naskah Babad Diponegoro, para peserta terlebih dulu diberi pelatihan oleh para ahli. Setelah kegiatan ini, anak-anak muda tersebut diharapkan dapat terus berkontribusi bagi perkembangan dunia naskah kuno.

Sakti Pramudya menjelaskan, kegiatan transkripsi naskah Babad Diponegoro tersebut merupakan bagian dari progran Wiki Source Loves Manuscript (Wilma) yang sudah berjalan sejak September 2022 hingga November 2023.

baca juga:

Dalam menjalankan program ini, pihaknya menggandeng Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta yang telah berpengalaman dalam mendigitalisasi manuskrip.

Dalam mengakses manuskrip yang ada, pihaknya juga menggandeng jejaring pernaskahaan Nusantara yang terkoneksi dengan ahli di masing-masing daerah.

Program ini juga bekerja sama dengan komunitas Wikimedia lokal. Program tersebut menjadi uji coba Wiki Source untuk ikut berperan dalam pelestarian naskah kuno. Program ini telah mendigitalisasi manuskrip kuno di tiga daerah, yaitu DIY, Bali, dan Padang "Kami telah mendigitalisasi sekitar 28 ribu lembar manuskrip," kata dia.

Peneliti PPIM UIN Jakarta, Lilis Shofiyanti mengatakan, proses preservasi naskah-naskah kuno memakan waktu yang cukup panjang karena ada pendekatan khusus saat melakukan kegiatan tersebut. "Kami mengikuti kearifan lokal yang ada di masyarakat setempat, seperti doa bersama sebelum melakukan membuka naskah dan mendigitalisasikannya," kata dia.

Kegiatan preservasi naskah lama lewat digitalisasi sangat penting agar naskah-naskah naskah tersebut dapat terus dibaca dan dipelajari oleh .

Pasalnya, banyak pengetahuan yang tersimpan dalam manuskrip naskah-naskah kuno tersebut. Selain itu, digitalisasi naskah tersebut membuat naskah-naskah kuno menjadi lebih mudah diakses dan dipelajari oleh masyarakat umum lewat Wiki Source. (N-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat