visitaaponce.com

Permintaan Properti di Kawasan IKN makin Meningkat

Permintaan Properti di Kawasan IKN makin Meningkat
Warga berfoto di lokasi titik nol IKNdi Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (17/8/2022).(ANTARA/BAYU PRATAMA S)

BERDASARKAN hasil riset dari perusahaan teknologi real estate 99 Group, permintaan properti di beberapa kota di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) semakin meningkat.

Head of Research 99 Group Marisa Jaya menyampaikan bahwa permintaan properti di dua kota terdekat dari IKN, yakni Balikpapan dan Samarinda masing-masing mengalami peningkatan sebesar 57 persen dan 1 persen secara year-to-date (ytd) hingga September 2023.

"Ini kita coba lihat dari dua kota terdekat di IKN ya, Balikpapan dan Samarinda. Nah, kalau untuk Balikpapan dan Samarinda, year-to-date dari Januari sampai September, pertumbuhan permintaan di Balikpapan itu sebesar 57 persen dan Samarinda 1 persen," kata Marisa seperti dilansir dari Antara, Senin (13/11).

Sedangkan di daerah lain seperti Berau, Bontang, Kutai Kartanegara dan Kutai Timur permintaannya masih di bawah 1 persen. Marisa menilai tren permintaan properti di kota-kota kawasan IKN tersebut masih cenderung fluktuatif setiap bulannya.

Hasil riset juga mencatatkan pertumbuhan permintaan properti di Balikpapan secara tahunan (year-on-year/yoy) tercatat sebesar 149,8 persen dan Samarinda sebesar 28,7 persen.

Baca juga:

IKA Unpad Ajak Alumni Ikut Berperan dalam Pembangunan IKN

Pemprov Kalsel Perbanyak Akses Menuju IKN

Lebih lanjut, jika dilihat dari preferensi berdasarkan tipe properti, kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan mencatatkan pencarian yang tinggi untuk rumah tapak, masing-masing sebesar 48,1 persen dan 59,4 persen.

Selain dua kota besar itu, terdapat kota-kota lain dengan proporsi permintaan rumah tapak yang tinggi seperti Bontang sebesar 60 persen, dan Kutai Timur sebesar 33,3 persen.  

"Jika dibandingkan dengan kota besar lain di Indonesia, seperti Jakarta dan Surabaya, pemintaan ruko di Kalimantan Timur cukup tinggi, hal tersebut juga dipengaruhi karena banyak kawasan yang masih berkembang dan umumnya memanfaatkan ruko untuk berbagai kegiatan komersial, seperti dijadikan kantor, ruang usaha, bahkan perhotelan," jelas Marisa.

Marisa menambahkan, beberapa area lain yang mencatatkan pemintaan paling kecil terhadap rumah tapak, namun memiliki minat tertinggi di tanah atau lahan kosong adalah Penajam Paser Utara yang tercatat sebesar 88 persen, Kutai Kartanegara sebesar 86,7 persen dan Berau 62,9 persen. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat