Musim Hujan, Wonosobo Pasang Alat EWS di Area Rawan Longsor
![Musim Hujan, Wonosobo Pasang Alat EWS di Area Rawan Longsor](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/f55abfef566e60bba69f531c9b720340.jpeg)
MEMASUKI musim penghujan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo, Jawa Tengah, melakukan sejumlah langkah persiapan untuk antisipasi tanggap bencana tanah longsor. Diantaranya dengan memasang alat early warning system (EWS) di lebih dari 10 titik rawan tanah bergerak dan tanah longsor.
Demikian disampaikan Kepala Pelaksana Harian (Kalahkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, saat dihubungi melalui telepon, kemarin, Selasa (14/11).
Selain pemasangan EWS baru, menurut Dudy, ada pula sejumlah EWS lama yang diperbarui dan diganti karena kondisinya sudah rusak atau kurang berfungsi dengan baik.
Baca juga : Longsor dan Angin Kencang Landa Daerah Sekitar Wisata Dieng Wonosobo
"Jumlah keseluruhan EWS yang dipasang ada lebih dari 10 unit di titik lokasi rawan longsor. Ada yang pemasangan baru, ada yang diganti dan diperbaiki karena rusak. Ada pula EWS yang kotaknya dijadikan rumah semut sehingga kurang berfungsi," ungkap Dudy.
Setelah EWS dipasang, katanya, diharapkan dapat segera mengirimkan sinyal lebih cepat jika ada potensi tanah bergerak maupun tanah longsor. Dengan demikian, potensi jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa bencana bisa segera diminimalisir karena adanya upaya antisipasi tanggap bencana.
"Kami juga telah melatih para relawan bencana yang telah dibagi dalam tiga korwil. Tiap korwil beranggotakan relawan dari lima kecamatan. Pelatihan tanggap bencana dan penanganan bencana dilakukan bergiliran, semisal korwil 1 dilatih pekan lalu, korwil 2 pekan ini, dan korwil 3 pekan depan,"katanya.
Baca juga : Rawan Bencana, 28 Lokasi Butuh Perhatian Khusus
Kontur tanah Wonosobo labil
Ia menjelaskan, Wonosobo merupakan daerah pegunungan, diapit Pegunungan Dieng, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Prau. Karenanya kondisi tanah di daerah itu amat labil.
Wonosobo terdiir dari 15 kecamatan, dan semuanya amat rawan tanah longsor dan tanah bergerak karena kondisi tanahnya amat labil tersebut.
"Kami juga sudah menyosialisasikannya pada masyarakat melalui tiap kecamatan mengenai bahaya longsor agar mereka lebih waspada,"katanya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Kontur tanah Wonosobo labil
Dua Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Blitar
Tebing Setinggi 10 Meter Longsor Tutupi Jalan Alternatif Tasikmalaya-Garut
Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sukabumi Terputus akibat Longsor
Jalur Karangasem-Denpasar di Sanghyang Ambu Alami Tanah Longsor dan Banjir Bandang
Tanah Longsor di Ende, NTT, Satu Keluarga Tewas Tertimbun saat Tidur
Rumah Warga di Mamasa Sulbar Ambruk dan Jatuh ke Jurang
Ketua Umum PGI Kunjungi dan Doakan Keluarga Korban Longsor di Tana Toraja
47 Rumah Terdampak Pergerakan Tanah Harus Dirobohkan
Tanah Longsor di Bukit Secang Sragen Timbun Tiga Orang
Tanah Bergerak Akibatkan Puluhan Rumah Rusak di Banjarnegara
Pergerakan Tanah Akibatkan Puluhan Rumah Rusak di Banjarnegara, 9 Rata dengan Tanah
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap