Sejumlah KEP Masuk Nomine untuk Raih Penghargaan SIMURP 2023
TRANSFORMASI Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) dari karakter on farm menjadi off farm dengan ´motor penggerak´ Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) adalah target Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) menyokong dan mengawal hadirnya KEP ideal untuk meraih Penghargaan CSA SIMURP 2003.
Belakangan sejumlah penyuluh pusat Kementan selaku tim dari National Project Implementation Unit (NPIU) SIMURP melakukan verifikasi on the spot pada sejumlah KEP yang menjadi nomine atau diusulkan oleh10 pemerintah provinsi (Pemprov) lokasi kegiatan CSA selaku nominator (pengusul) KEP SIMURP di wilayahnya untuk meraih Penghargaan SIMURP 2023.
Kementan bersama Program SIMURP menetapkan petunjuk pelaksanaan (Juklak) sebagai rujukan bagi para pengelola dan pelaksana Program SIMURP, untuk memberi apresiasi pada KEP yang mampu menunjukkan prestasi kerja yang baik dalam melaksanakan program pembangunan pertanian melalui kegiatan SIMURP.
Baca juga: KEP Pinrang Terpilih Wakili Sulsel Jadi Nomine Peraih Penghargaan CSA 2023
Upaya Program SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong, mendukung dan mengawal petani mengembangkan hilirisasi produk seperti dinistruksikan Presiden Jokowi agar petani membentuk KEP sebagai cikal bakal dari korporasi petani.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengingatkan petani untuk mengembangkan produk olahan dari hasil pertanian, sehingga tidak lagi menjual produk mentah [raw product].
"Petani jangan lagi berfikir tanam, petik lalu jual. Bukan lagi jamannya, petani bekerja sendiri-sendiri. Harus berjamaah seperti di KEP dan KWT didampingi penyuluh," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk membangun dan mengembangkan KEP sebagai cikal bakal korporasi harus didampingi penyuluh dengan melibatkan stakeholders terkait.
Baca juga: Kementan Siap Beri Penghargaan bagi SDM Pertanian Pelaksana CSA 2023
"Awali dari kelompok tani untuk membentuk korporasi petani. Sahamnya dari petani. Dukung dengan inovasi dan mekanisasi, agar petani mampu menguasai pertanian dari hulu ke hilir sebagai bisnis, bukan sekadar bertani," katanya.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) BPPSDMP Kementan Bustanul Arifin Caya mengatakan Pusluhtan menyusun Juklak sebagai panduan pengelola dan pelaksana SIMURP di pusat (NPIU), provinsi (PPIU), Kabupaten (KPIU) dan Kecamatan (BPP) serta pemangku kepentingan lainnya.
"Dalam melaksanakan penilaian untuk pemberian penghargaan sehingga diperoleh KEP ke tingkat Nasional dari lokasi SIMURP tahun 2023," kata Bustanul yang juga menjabat Direktur NPIU SIMURP pada Juklak yang ditekennya selaku Kapusluh BPPSDMP Kementan.
KEP yang dicalonkan, katanya, harus memenuhi Persyaratan Umum yakni telah melakukan kegiatan usaha berkelompok yang berorientasi pasar di lokasi SIMURP; ada struktur organisasi kelembagaan petani, Poktan dan Gapoktan, dan memiliki kepengurusan yang melakukan kegiatan usaha atau unit usaha agribisnis.
Baca juga: KEP CSA Lombok Tengah Jadi Rujukan Pengembangan Korporasi Petani di NTB
"Memiliki perencanaan usaha yang disusun secara partisipatif dalam kurun waktu atau siklus usaha tertentu; membangun kemitraan usaha dengan pengusaha atau kelembagaan ekonomi lainnya; dan dukungan aspek legal formal untuk memperkuat pengembangan usaha," kata Bustanul AC.
Sementara Persyaratan Administrasi, berupa Identitas calon KEP yang akan memperoleh penghargaan; Surat keterangan yang menyatakan KEP yang diusulkan adalah KEP di lokasi SIMURP; penghargaan yang pernah diterima; rekomendasi dari Koordinator BPP; dan instrumen penilaian calon KEP.
"Usulan KEP calon penerima penghargaan oleh BPP dan dari kabupaten; rekapitulasi hasil penilaian calon KEP oleh provinsi dan pusat," katanya. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Jhonlin Group Teken MoU dengan SANY Group
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap