KEP CSA Lombok Tengah Jadi Rujukan Pengembangan Korporasi Petani di NTB
![KEP CSA Lombok Tengah Jadi Rujukan Pengembangan Korporasi Petani di NTB](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/9cb5df6c474ae2c8829022c157cb8cf9.jpg)
KELEMBAGAAN Ekonomi Petani (KEP) Jonggat Jaya di Kabupaten Lombok Tengah yang merupakan KEP berwawasan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) menjadi rujukan Pemerintah Provinsi (Pmeprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam pengembangan KEP sebagai cikal bakal korporasi petani.
Ketua KEP Jonggat Jaya, Munakip bersama pimpinan dari KEP Usaha Mandiri Kreatif Mandiri 99 dari Malang, Jatim; Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya dari Jembrana, Bali dan tim SIMURP dari BPPSDMP Kementan hadir sebagai narasumber pada Bimbingan Teknis (Bimtek) KEP yang digelar Pemprov NTB selama tiga hari pada 16 - 18 November 2023, di Holiday Resort, Senggigi, Lombok Barat.
KEP Jonggat Jaya merupakan KEP berwawasan CSA yang dibentuk Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) diketuai Munakip. Jumlah anggotanya 30 kelompok tani (Poktan) dengan usaha pokok produksi dan penjualan pupuk kompos serta beras dalam kemasan.
Baca juga: Tudang Sipulung, Petani CSA Pinrang Tentukan Jadwal Tanam Oktober-Maret
KEP Jonggat Jaya di Desa Nyerot, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah disiapkan menjadi korporasi petani, telah berbadan hukum serta permodalan dalam usaha yang dilaksanakan masih bermodalkan iuran tiap anggota.
Dalam waktu dekat, KEP Jonggat Jaya berupaya mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna meningkatkan usaha lain dan kreatif dalam unit-unit usaha yang dikembangkan serta mampu melihat peluang guna memperdayakan kelompok.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman agar petani didampingi penyuluh untuk berorientasi pada pengembangan hulu ke hilir, seperti instruksi Presiden RI Joko Widodo bagi hilirisasi produk.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengajak para petani tidak lagi berfikir menanam, panen dan menjual.
Baca juga: Mentan Amran Ajak Para Senator DPD RI Kawal Produksi Pertanian Hingga Swasembada
"Petani jangan lagi berfikir tanam, petik lalu jual. Bukan lagi jamannya, petani bekerja sendiri-sendiri. Harus berjamaah seperti di KEP dan KWT didampingi penyuluh," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk membangun dan mengembangkan KEP sebagai cikal bakal korporasi harus didampingi penyuluh dengan melibatkan stakeholder terkait.
"Awali dari kelompok tani untuk membentuk korporasi petani. Sahamnya dari petani. Dukung dengan inovasi dan mekanisasi, agar petani mampu menguasai pertanian dari hulu ke hilir sebagai bisnis, bukan sekadar bertani," katanya.
Kepala Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan NTB H Hendro Yulistiono pada Bimtek yang dihadiri 60 peserta mendorong pengembangan KEP, dengan meningkatkan skala ekonomi, efisiensi usaha dan posisi tawar-menawar.
Baca juga: Hima IPB: Kami Dukung Kementan Optimalkan Lahan Rawa Jadi Lahan Produktif
Turut hadir sebagai narasumber PT PT Benih Citra Asia tentang Kemitraan; (5). Bank NTB Syariah; (6).Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Nusa Tenggara Barat; (7). Pusat Penyuluhan Pertanian, BPPSDMP, Kementan.
Dari kegiatan Bimtek KEP di Lombok Barat tersebut diidentifikasi kelemahan maupun kendala dan tantangan pengembangan KEP yakni manajemen keuangan. Solusinya, perlu pelatihan manajemen keuangan bagi pengurus KEP untuk mengatasi kendala dan tantangan tersebut.
Tak kalah penting, dukungan perbankan seperti Bank NTB dan instansi terkait seperti Dinas Koperasi dan UKM.
KEP harus memiliki visi misi, perhatian pada administrasi serta berinovasi dan kreatif menciptakan produk-produk baru yang dapat menunjang kinerja KEP. Perlu adanya pendataan KEP di masing-masing kabupaten dan kota. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Jawa Barat Targetkan Peningkatkan Produksi Gabah Naik 11 Juta Ton
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Asahan Dorong Petani Kembangkan Pengolahan Limbah Lidi Sawit
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Kementan Dorong Petani Muda Kembangkan Pertanian Lahan Rawa Modern
Waduk di Pantura Mengering, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Terancam Gagal Panen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap