visitaaponce.com

Marapi masih Aktif, Waspadai Potensi Aliran Lahar

Marapi masih Aktif, Waspadai Potensi Aliran Lahar
Gunung Marapi di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar terus erupsi hingga Rabu (6/12).(MI/Yose Hendra.)

GUNUNG Marapi di Sumatra Barat masih menunjukkan tingkat keaktifan setelah erupsi hebat pada 3 Desember lalu. Tercatat sejak 4 sampai 12 Desember siang, Marapi terus meletus sebanyak 41 kali.

Pos Pemantauan Gunung Marapi (PGA) mencatat letusan terbanyak terjadi di Rabu (6/12), yakni 13 kali letusan disertai 66 kali hembusan. Ahli geologi Sumatra Barat Ade Edward mengatakan Marapi Sumbar sedang menuju Merapi Yogyakarta dalam beberapa tahun ke depan. Artinya, Merapi Yogyakarta dengan Marapi Sumbar sama karakter tetapi beda tingkat kematangannya.

"Merapi Yogyakarta cepat sekali naik status level II atau Waspada ke level III Siaga. Marapi Sumbar lebih dulu erupsi freatik tanpa dilanjutkan dengan guguran lava ke lereng sisi luar tetapi tetap status level II Waspada," jelas Ade, Selasa (12/12).

Baca juga: BKSDA Sumbar Usahakan Korban Erupsi Marapi Dapat Asuransi

"Marapi Sumbar kematangannya masih muda. Kalau Merapi Yogya kematangan sedang lebih dewasa dalam proses perkembangan gunung api type strato," tambah dia. Karenanya, Ade meminta Sumbar perlu mempersiapkan mitigasi lebih serius.

Menilik masih aktifnya erupsi Marapi, PGA pun mewanti-wanti potensi aliran lahar di sungai berhulu di Marapi. "Hasil permodelan perkiraan aliran lahar Gunung Api Marapi. Harap diwaspadai sungai-sungai yang diperkirakan dilanda lahar dan berhulu dari Gunung Api Marapi," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo.

Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Marapi Maladministrasi, Ombudsman akan Panggil BKSDA

Ia menambahkan yang terkena warna merah, jika volume keseluruhan sekitar 300 ribu meter kubik, alirannya sampai sana. Yang hijau, jika sumber awalnya 600 ribu meter kubik alirannya sampai sana, dan yang biru demikian juga. 

"Harus diingatkan, ini hanya pemodelan. Untuk data valid ialah cek lapangan," sambung petugas Pos PGA Marapi Ahmad Rifandi.

Pos PGA Marapi mengimbau masyarakat yang bermukim di aliran sungai yang berhulu dari sekitar Marapi meningkatkan kewaspadaan terhadap air bah dan banjir bandang. "Ini terutama sungai yang berhulu dari Marapi," pungkas Teguh.

Erupsi Marapi 3 Desember lalu memakan korban jiwa sebanyak 23 orang pendaki. Sementara 52 orang selamat. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat