visitaaponce.com

Jumlah Pengungsi Banjir Demak Bertambah Menjadi 11.400 Jiwa

Jumlah Pengungsi Banjir Demak Bertambah Menjadi 11.400 Jiwa
Warga terdampak banjir di Kabupaten Demak bertambah hingga capai 18.700 keluarga (71 ribu jiwa),(MI/Akhmad Safuan)

JUMLAH warga terdampak banjir di Kabupaten Demak bertambah hingga capai 18.700 keluarga (71 ribu jiwa),  sebanyak 11.400 jiwa di antaranya mengungsi, sementara warga Grobogan khawatir terjadi banjir lebih besar karena volume Sungai Lusi kembali meningkat.

Pemantauan Media Indonesia hingga Sabtu (10/2) malam, evakuasi terhadap korban bencana banjir di Kabupaten Demak terus berlanjut, petugas gabungan bersama relawan menggunakan puluhan perahu karet bergerak hingga ke wilayah terdalam untuk menemukan warga yang masih terjebak banjir.

Jumlah warga terdampak meningkat hingga kini tercatat capai 18.700 keluarga (71 ribu jiwa) tersebar di 35 desa di tujuh kecamatan dan pengungsi juga meningkat dari sebelumnya sebanyak 8.170 jiwa menjadi 11.400 jiwa berada di puluhan titik di Demak maupun Kudus.

Baca juga : Banjir Demak, Pantura Masih Lumpuh dan Banyak Warga Terjebak Butuh Pertolongan

"Jumlah warga terdampak dan pengungsi akibat banjir Demak meningkat," kata PJ Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat meninjau banjir di Karanganyar, Demak Sabtu (10/2) sore.

Kondisi terparah banjir di Demak, demikian Nana Sudjana, terjadi di Karanganyar yang diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Wulan sepanjang 33 meter dan 20 meter sehingga ketika gelontoran air dari daerah hulu cukup besar  datang langsung masuk ke perkampungan dan menenggelamkan ribuan rumah serta jalur Pantura Demak-Kudus.

Sementara itu volume Sungai Lusi di Pos Menduran, Kabupaten Grobogan juga kembali meningkat, sehingga warga setempat di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) terutama di Kecamatan Purwodadi kembali khawatir datang banjir susulan. 

Baca juga : Dampak Banjir, Ribuan Ha Pertanian di Grobogan dan Demak Dipastikan Gagal Panen

"Kita sangat khawatir sungai kembali meluap hingga banjir tinggi lagi," ujar Rachman,45, warga Purwodadi, Grobogan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan sejak Sabtu (10/2) siang volume air di Sungai Lusi kembali meningkat, sehingga kesiagaan terjadi banjir susulan ditingkatkan untuk mengantisipasi bencana lebih besar karena meluapnya sungai itu.

"Elevasi air di Sungai Lusi pada pukul 12.00 WIB mencapai 8,20 meter, tetapi satu jam kemudian naik menjadi 8,30 meter dan pukul 14.00 EIB tadi 8,42 meter dan saat ini capai 8,63 meter," kata Endang Sulistyoningsih Sabtu (20/2) petang. (AS/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat