visitaaponce.com

Kenaikan Harga Beras di Jatim Tidak Terkendali, Pedagang Bukan karena El Nino

Kenaikan Harga Beras di Jatim Tidak Terkendali, Pedagang: Bukan karena El Nino
Ilustrasi(MI/Adam Dwi)

HARGA beras terus mengalami kenaikan dan mendorong melejitnya angka inflasi di Provinsi Jawa Timur. Kenaikan harga membuat pedagang heran karena stok beras tersedia.

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga rata-rata beras premium per kilogram di Jawa Timur, Senin (12/2) adalah Rp14.684. 

Harga rata-rata tertinggi di Kota Probolinggo Rp16.166. Sedangkan harga rata-rata terendah di Kabupaten Mojokerto Rp12.487.

Baca juga : Harga Beras Naik di 28 Provinsi, Indonesia Alami Inflasi 0,04%

Sedangkan harga rata-rata untuk komoditas beras medium per kilogram di Jawa Timur adalah Rp11.547. Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Sumenep Rp14.650 dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Tulungagung Rp10.866.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Zulkipli mengatakan perkembangan harga beras dalam 13 bulan terakhir cenderung mengalami peningkatan secara perlahan dan pada Januari 2024 memberikan andil terhadap inflasi year on year (yoy) sebesar 0,62%.

Inflasi (yoy) komoditas beras terjadi di seluruh kabupaten/kota dengan nilai berkisar 6,39% hingga 20,24 %.

Baca juga : Jelang Ramadan, Pemprov DKI Diminta Waspadai Lonjakan Harga Pangan

"Andil komoditas beras terhadap inflasi (yoy) di seluruh kabupaten/kota berkisar 0,28% hingga 1,08%," jelasnya.

Zulkipli mengatakan Di tingkat Petani harga gabah dengan kualitas Gabah Kering Panen (GKP) pada bulan Januari 2024 naik sebesar 0,82% dibanding Desember 2024. Demikian juga dengan harga gabah kualitas Gabah Kering Giling (GKG) mengalami kenaikan sebesar 1,32%.

"Di tingkat Penggilingan harga beras untuk semua kualitas Premium dan Rendah pada bulan Januari 2024 naik sebesar 1,68% dan 6,86% dibanding Desember 2023, sedangkan beras dengan kualitas Medium mengalami penurunan sebesar 0,09%," terangnya.

Baca juga : Stok Cukup, Kok Harga Beras Masih Naik?

Bukan karena El Nino

Sementara itu pedagang beras Surabaya Riko Abdiono mengatakan selama bulan ini harga kenaikan beras mencapai 35%. Ia menambahkan agar inflasi terjaga, kenaikan harga beras tidak boleh mencapai 10%.

"Yang menjadi pertanyaan adalah, stok beras ini tidak sulit ditemukan tapi kenapa harganya naik? Dampak El Nino tidak juga, karena di daerah masih banyak yang panen," katanya.

Riko menambahkan naiknya harga beras di tingkat pedagang ini karena pada distributor ini juga sudah naik. Selain itu di sejumlah daerah ada indikasi kelangkaan beras karena digunakan untuk kegiatan politik.

Baca juga : Pedagang Banyumas Kesulitan Peroleh Pasokan Beras, Harga Masih Rp16 Ribu/Kg

"Nah sesuai hukum ekonomi, kalau harga beras naik maka penjualan akan turun. Harapan kami Bulog segera menggelontorkan beras di pasaran, agar harga beras kembali stabil," pungkasnya. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat