ART Asal NTT Disekap dan Dianiaya Majikan di Jakarta Barat
SEORANG Asisten Rumah Tangga (ART) asal Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami siksaan dari majikan di Jakarta Barat selama enam bulan terakhir.
Korban bernama Isabela Pule, 23, bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah majikannya yang beralamat di Jalan Semeru GG II, Tanjung Duren, Grogol sejak September 2023.
"Beruntung pada perayaan imlek baru-baru ini, majikannya pergi berlibur sehingga ia memanjat tembok pagar rumah untuk minta uang dan makanan kepada tetangga," kata Semar Djou, anggota tim pengacara yang mendampingi Isabela Pule kepada Media Indonesia, Sabtu (17/2).
Baca juga : Danlanal Maumere Tahan Tiga Anggota TNI AL yang Lakukan Penyiksaan
Menurut Semar, setelah Isabela naik di atas tembok, salah satu warga yang ia minta makanan dan uang adalah warga NTT sehingga informasi itu langsung disebarkan ke grup whatsapp.
"Kurang dari lima menit, warga NTT di Jakarta Barat berdatangan ke rumah itu untuk menyelamatkan Isabela," lanjut Semar Djou.
Setelah Isabela berhasil dikeluarkan dari rumah majikannya pada 13 Februari 2024, ia dbawa ke Polres Metro Jakarta Barat melaporkan kasus penyekapan dan penganiaayan tersebut dengan laporan Polisi Nomor: LP:182/II/2024/PMJ/Restro Jak-Bar.
Baca juga : Petugas TPS 106 Cengkareng Jakarta Barat Videokan Keanehan Sirekap
Menurutnya, saat ini Isabela didampingi oleh tim kuasa hukum yakni Norbertus Elu, SH, Semar Dju, SH, Joksan Melkisedek Atamou dari kantor hukum Norbertus Elu & Partner (NBE Law Office), keluarga, Organisasi Persatuan Timur Raya (Petir), dan Timur Indonesia Bersatu (TIB).
Sesuai keterangan Isabela kepada tim kuasa hukumnya, selama bekerja di majikannya tersebut, ia belum menerima gaji.
Tidak itu saja, ia dikurung di dapur rumah dan dilarang tidur mengunakan alas kepala. "Dia dikasih makan satu kali sehari, dan dipaksa cukur rambut kalau tidak diancam. Majikan juga bilang Isabela punya hutang, tapi dia tidak tahu hutang apa," kata Semar.
Baca juga : 2 Kelurahan di Jakarta Barat masih Terendam Banjir hingga Kamis Pagi
"Nggak ada gaji, selama enam bulan (kerja di Jakarta) saya tidak digaji. Bahkan kontrak kerja dan jaminan kesehatan BPJS tidak dikasih, saya katanya punya utang, jadi nggak digaji," lanjut Semar meniru keterangan Isabela.
Isabela disebutkan memiliki hutang sebesar Rp15 juta yakni uang dikeluarkan majikan atau penyalur tenaga kerja sejak ia berangkat dari daerahnya ke Jakarta.
Dia tiba di Jakarta pada Maret 2023 dikirim penyalur tenaga kerja yang belum diketahui namanya. Dari Jakarta, dibawa ke Bangka Belitung untuk bekerja di majikan yang lain.
Baca juga : Wakapolda: Pencoblosan di Jakarta Barat Lancar meski Beberapa TPS Banjir
Menurut Semar, Isabela dikirim kembali ke Jakarta mengunakan pesawat dan dijemput oleh majikannya saat ini. "Saat dalam perjalanan dari bandara ke Grogol, majikannya langsung mengambil handphone, KTP, dan ijasah Isabela dan belum dikembalikan sampai saat ini," ujarnya.
Ia mulai mengalami siksaan di rumah majikannya tersebut hingga badannya kurus. "Saya dipukul setiap hari (oleh majikan). Melakukan kesalahan atau tidak, tetap dipukul. Dipukul pakai hanger, gagang sapu, kadang ditendang, dipukul pakai tangan, diinjak," ujarnya. (Z-3)
Baca juga : KPPS di Kota Kupang Mulai Hitung Suara Pemilu 2024
Terkini Lainnya
Rayakan HUT Bhayangkara, Anggota Polda NTT dan TNI Terima Hadiah Handphone dari Kapolda
Kapal Nelayan Tenggelam, Bocah Terombang-ambing di Perairan Pulau Padar
Indonesia Flobamorata Fashion In Town 2024: Merayakan Warisan Budaya dengan Tema "Culture Protector: Tradition and Modernity"
Kasus TPPO di NTT Masuk Kategori Gawat Darurat
Polres Manggarai Barat Bedah Rumah Warga tidak Layak Huni
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Ditjen HAM Kawal Proses Hukum Kasus 18 Remaja yang Dianiaya Polisi di Sumbar
Keterangan Saksi Kunci Kematian Afif Maulana di Padang: Disundut dan Ditendang Polisi
Komnas HAM Terima 259 Aduan Terkait Kekerasan dan Penyiksaan oleh Polri
Kasus Penyiksaan Warga Sipil oleh Aparat Alami Peningkatan
Cegah Penyiksaan, Pemerintah Didesak Ratifikasi OPCAT
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap