visitaaponce.com

Cuaca Ekstrem, Bencana Hidrometeorologi Ancam Jawa Tengah

Cuaca Ekstrem, Bencana Hidrometeorologi Ancam Jawa Tengah
Ilustrasi(Antara)

SEBAGIAN besar kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) terancam bencana hidrometeorologi. Pasalnya ada potensi cuaca ekstrem hingga Rabu (21/2).

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo mengatakan cuaca ekstrem masih potensial terjadi hingga dua hari mendatang.

"Cuaca buruk berpotensi terjadi akibat beberapa faktor. Aktivitas Monsun Asia berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, termasuk sekitar wilayah Jateng," jelas Yoga pada Senin (19/2).

Baca juga : Cuaca Ekstrem, BMKG Ingatkan Ancaman Bencana Hidrometerologi di Jateng

Menurutnya, selain aktivitas Monsun Asia, faktor lainnya adalah adanya daerah konvergensi dan belokan angin terpantau di sekitar Jateng.

"Juga ada labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal," ujar dia.

Dijelaskan oleh Yoga, kondisi diatas menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem. "Cuaca ekstrem ditandai dengan hujan dengan intensitas sedang - lebat yang dapat disertai petir dan kilat dan angin kencang," kata dia.

Baca juga : Cuaca Ekstrem Ancam Jateng, Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Sejumlah daerah yang terancam pada Selasa (20/2) di antaranya adalah Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten dan Kota Magelang, Boyolali, Karanganyar, Klaten, Kabupaten Semarang, Temanggung, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, dan sekitarnya.

Sedangkan pada Rabu, daerah yang terancam adalah Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten dan Kota Magelang, Boyolali, Surakarta, Sragen, Grobogan, Temanggung, Salatiga, Kab. Semarang, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, dan sekitarnya.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Karena berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat