visitaaponce.com

7.000 Warga Bangka Ditemukan Suspek TBC

7.000 Warga Bangka Ditemukan Suspek TBC
Ilustrasi. Peringati Hari TBC Sedunia, RSUD Sidikalang gelar penyuluhan tentangTBC anak(MI/belvania sianturi)

DINAS Kesehatan Kabupaten Bangka menemukan sebanyak 7000 warga mengalami suspek penyakit Tuberkulosis atau TBC. Hal itu disampaikan Kepala bidang P2PL Dinkes Bangka Anggia Murni seusai rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini preventif dan respon penyakit di hotel Novila. Kamis (22/2).

Ia mengatakan semakin banyak ditemukan masyarakat yang mengidap penyakit TBC semakin baik. Dengan begitu akan diatasi dan diobati.  "Tahun ini kita temukan 7000 warga kita suspek penyakit TBC, kasus TBC ini semakin banyak semakin bagus," kata Anggia.

Ia mengaku jumlah kasus TBC yang ditemukan tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Menurutnya Kendala yang dihadapi dalam menemukan kasus TBC lebih banyak karena kontak erat, siapa yang kontak, baik itu di sekolah atau di rumah atau di tempat lainya.

Baca juga : Kasus Tuberkulosis di Jawa Barat Tertinggi di Indonesia

"Dari 7000 kasus TBC ini, paling banyak ditemukan di daerah padat penduduk, yakni di Kecamatan Sungailiat dengan usia produktif," ujarnya. 

Sementara itu, PJ Bupati Bangka Muhammad Haris mengatakan, menjaga kesehatan tubuh hal penting, karena kalau sakit pasti tidak bisa masalah.

Ia menyebutkan penyakit menular itu harus diwaspadai dari yang sakit ke yang sehat. Begitu pula dengan penyakit tidak menular tidak berpindahan baik dari orang lain maupun diri sendiri

Baca juga : Karena Tuberkulosis, 16 Orang Meninggal Setiap Jam!

"Program pencegahan penyakit dan pengendalian penyakit untuk upaya pencegahan penyakit menular dan tidak menular," kata Haris.

Ia mengaku sudah minta seluruh eselon untuk  melakukan medical check up untuk memastikan kesehatan, sebab jangan sampai sakit, karena kesibukan melayani masyarakat.

"Silahkan cek kesehatan setahun sekali, agar kita tidak sakit, karena ini merupakan deteksi dini, makanya saya akan keluarkan kebijakan cek kesehatan tersebut," ungkapnya. (RF/N-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat