Tergiur Harga Pasir Laut, Pengerukan Muara Jadi Rebutan Perushaan di Bangka
![Tergiur Harga Pasir Laut, Pengerukan Muara Jadi Rebutan Perushaan di Bangka](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/7112d7a0c558f4c5e452fea826ffc7ad.jpg)
TERGIUR dengan tingginya harga pasir laut, sejumlah perusahaan berebut untuk mengeruk alur muara jelitik sungailiat Kabupaten Bangka.
Dalam Kepmen KKP Nomor 82 Tahun 2021. Harga pasir laut untuk dalam negeri di bandrol Rp188 ribu per meter kubik sedangkan untuk ekspor dipatok Rp288 ribu per meter kubik.
Presiden Joko Widodo pun telah mengizinkan penjualan pasir laut, tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.
Baca juga : Aspebindo Ingin Rencana Ekspor Pasir Laut dan Pengelolaan Sedimentasi Laut Dihentikan
Lukman. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Bangka tak menapik karena pasir laut memiliki nilai ekonomis sehingga pengerukan alur muara jelitik jadi seksi dan diperebutkan.
"Sekarang ini pengerukan muara jelitik jadi seksi, banyak perusahaan yang ingin masik sehingga berebut,"kata Lukman. Minggu, (26/5).
Ia mengaku, permasalahan pengerukan muara jelitik ini menjadi salah satu fokus kerja HNSI
Baca juga : Warga Demak dan Jepara Menolak Penambangan Pasir Laut di Daerahnya
"Ini masuk program kami, namun kami hanya memantau bagaimana perahu perahu nelayan bisa lewat atau melintas di muara itu," ujarnya.
HNSI Bangka menurutnya tidak mau ikut campur. Terserah pemerintah mau menunjukan perusahaan yang mana, tapi setidaknya, pemerintah memberikan ruang untuk kontes siapa yang terbaik itu yang bisa melaksanakan pengerukan.
"Terserah perusahaan mana saja, yang penting bagi kami, nelayan aman keluar masuk perahu," ungkapnya.
Baca juga : Problematika Aturan Pengelolaan Pasir Laut dan Alternatif Solusinya
Sebelumnya PJ Gubernur Babel Safrizal bersama Forkopimda dan Pemkab Bangka mempercayai pengerukan muara kepada PT Pulaumas. Namun harus tetap bermitra dengan perusahaan perusahaan lainya.
"Silahkan Pulaumas keruk, yang penting alur perahu nelayan terbuka, tapi harus bermitra dengan yang lain," kata Safrizal belum lama ini.
Ironisnya Pulaumas justru menghentikan pengerukan lantaran adanya perusahaan lain yang ingin bersama-sama mengeruk alur muara jelitik.
Baca juga : Tolak Ekspor Pasir Laut, Komisi VII: PP No.26/2023 Saling Tumpang Tindih
Hal ini tentu saja berdampak terhadap lalu lintas perahu nelayan, sebab gundukan pasir hasil pengerukan akan kembali menutupi muara.
Dalam pengerukan alur muara jelitik ini. Pemerintah tidak memberikan anggaran. Untuk itu Pemerintah mengizinkan pasir di jual sebagai kompensasi.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Babel Akan Jual Jutaan Metrik Ton Pasir Laut untuk Biayai Pengerukan Muara Sungai Jelitik
Ahli Maritim Beberkan Dampak Pengerukan Sedimen Laut Bagi Ekosistem
Aspebindo Ingin Rencana Ekspor Pasir Laut dan Pengelolaan Sedimentasi Laut Dihentikan
KLHK Sebut Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut Tidak Rusak Ekosistem
Izin Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut Sengsarakan Warga Pesisir
Warga Demak dan Jepara Menolak Penambangan Pasir Laut di Daerahnya
Tambang Pasir Tanpa Amdal Semakin Merebak di Limapuluh Kota Sumbar
KKP Stop Permanen Penambangan Pasir di Pulau Rupat Riau
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap