KLHK Sebut Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut Tidak Rusak Ekosistem
![KLHK Sebut Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut Tidak Rusak Ekosistem](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/35ddc9c1017965374e50c6f6c69c112e.jpg)
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut bahwa pengelolaan hasil sedimentasi seperti pasir laut tidak akan merusak ekosistem pesisir dan laut. Apa dasarnya?
"Di PP nomor 26 tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi itu menyatakan pengelolaan sedimentasi, bukan pasir laut. Jadi memang posisinya bagaimana kita memperbaiki ekosistem laut dengan mengambil sedimen yang selama ini mengganggu perairan, bukan pasirnya yang diambil," kata Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Jumat (2/6).
Seperti diketahui, pemerintah baru saja mengesahkan aturan tentang pengelolaan hasil sedimentasi di laut. Aturan tersebut memuat rangkaian kegiatan pengangkutan, penempatan, penggunaan, dan penjualan, termasuk ekspor hasil sedimentasi di laut berupa pasir laut.
Baca juga : Menteri LHK Angkat Bicara soal Ekspor Pasir Laut
Aturan tersebut menjadi perdebatan di ruang publik, karena secara otomatis mengaktifkan kembali aktivitas ekspor tambang pasir laut yang sedianya telah dihentikan sejak 20 tahun lalu.
Alue menegaskan bahwa dalam PP itu secara tegas telah diatur mengenai pengelolaan, pengawasan dan pemetaan hasil sedimentasi laut. Jadi, kekhawatiran akan merusak ekosistem pesisir tidak akan terjadi.
"Jadi di PP itu ada saveguard lingkungannya pengelolaan sedimen tadi, baik perencanaan, pemanfaatan, pengelolaan dan pemanfaatan. Dan tidak semua wilayah Indonesia bisa, nanti ada perwilayah tertenti di mana sedimen lautnya selama ini sudah cukup parah," pungkas Alue. (Z-4)
Baca juga : Aspebindo Ingin Rencana Ekspor Pasir Laut dan Pengelolaan Sedimentasi Laut Dihentikan
Terkini Lainnya
Tergiur Harga Pasir Laut, Pengerukan Muara Jadi Rebutan Perushaan di Bangka
Babel Akan Jual Jutaan Metrik Ton Pasir Laut untuk Biayai Pengerukan Muara Sungai Jelitik
Ahli Maritim Beberkan Dampak Pengerukan Sedimen Laut Bagi Ekosistem
Aspebindo Ingin Rencana Ekspor Pasir Laut dan Pengelolaan Sedimentasi Laut Dihentikan
Izin Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut Sengsarakan Warga Pesisir
Sukses Memproduksi Teater Jalasena Laksamana Malahayati, Marcella Zalianty Berharap Bisa Dijadikan Film
448 Haji Indragiri Hilir Kloter BTH-04 Pulang Melalui Jalur Laut
Mengapa Puntung Rokok Jadi Sampah Paling Beracun di Dunia?
Pengamat Maritim Optimis Prabowo-Gibran Mampu Tingkatkan Potensi Maritim Indonesia
Gunung Ruang kembali Erupsi, 11 Ribu Warga Terdampak
Pesona Pulau Leebong, Maldives-nya Indonesia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap