Perajin Tempe di Kota Malang Pertahankan Harga Jelang Ramadan
![Perajin Tempe di Kota Malang Pertahankan Harga Jelang Ramadan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/146465fb4d37facade42139dfc7f6ab0.jpg)
PERAJIN tempe di Malang, Jawa Timur, memilih tidak menaikkan harga kendati harga kedelai dan bahan pangan pokok lainnya melonjak. Perajin memilih bertahan dengan harga lama guna menjaga daya beli konsumen yang cenderung menurun.
"Saya belum berani menaikkan harga karena takut konsumen beralih ke pedagang lain," tegas perajin tempe warga Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Yusuf, Rabu (6/3).
Yusuf menerapkan harga yang tetap guna menjaga konsumen. Sebab, animo pembelian tempe mulai menurun. Penyebabnya, faktor imbas kenaikan harga pangan memaksa warga menyesuaikan belanjaan. Selain itu, sebagian konsumen meninggalkan tempe sebagai kudapan yang wajib ada di meja makan.
Baca juga : BI NTT dan Bulog Gelar Pasar Murah
Namun, pembeli yang gemar tempe tetap ada. Yusuf memproduksi tempe untuk selanjutnya dijual ke Pasar Bunulrejo. Saban hari, ia memproduksi 15 kg kedelai. Sebanyak 5 alir tempe ukuran 25 x 45 sentimeter per alir sesuai ukuran kemasan plastik ia jual seharga Rp30.000 per alir.
"Pendapatan Rp60.000 sampai Rp70.000 per hari," katanya.
Harga kedelai pekan kemarin menyentuh Rp13.000 per kg, sampai akhirnya turun Rp10.300 per kg. Harga yang fluktuasi dinilai memberatkan karena tidak memberikan kepastian pada perajin.
Baca juga : Tito Karnavian: Pemda harus Jaga Stok dan Harga Pangan Jelang Ramadan
Perajin keripik tempe, Sentot mengatakan harga minyak goreng (migor) melonjak ketika menjelang Ramadan. Saat ini, harga migor Rp240.000 per kemasan 15 kg dari sebelumnya Rp234.000.
Begitu juga harga tepung beras sebelumnya Rp250.000 per 25 kg, sekarang Rp350.000 per 25 kg. Bahkan, harga tepung tapioka turut naik semula Rp78.000 per 10 kg menjadi Rp140.000 per 10 kg.
"Saya membutuhkan 25 kg tepung untuk bahan keripik tempe," ujarnya.
Baca juga : DPR: Pemerintah Gagap Kendalikan Harga Pangan
Kenaikan harga tepung beras dan tepung tapioka sejak Pilpres 14 Februari lalu.
"Saya terpaksa menaikkan harga keripik Rp500 per bungkus," pungkasnya.
Sesuai rilis BPS Kota Malang, inflasi bulanan di Kota Malang 0,5% pada Februari 2024. Kenaikan harga tempe memberikan andil inflasi tahunan (yoy) di Kota Malang sebesar 0,05%.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Harga Cabai di Berbagai Daerah Meroket Jelang Idul Adha
Tekan Inflasi, TPID Kota Tidore Jaga Stabilias Pangan
Airlangga Hartarto: Inflasi Terkendali Berkontribusi pada Pertumbuhan Ekonomi
Satgas Pangan Polri Awasi Ketersediaan Bahan Pokok dan Hewan Kurban Menjelang Idul Adha
Kekeringan Sebabkan Produktivitas Pangan Turun dan Kenaikan Harga
Wapres Bicara Pentingnya Peran Pesantren dan Regenerasi Ulama
Dua Wisatawan asal Malang Tenggelam di Pantai Konawe Utara
Penegak Didorong Usut Kasus BPJS PBID di Kabupaten Malang
Kota Malang akan Terapkan Bayar Parkir Pakai QRIS
Literasi Keuangan Kota Malang Tinggi, Potensi Pasar Asuransi Terbuka Lebar
Kampung Pemenang Proklim Glintung Water Street Malang Konservasi Air
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap