Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Jadi 30 Orang, Sumbar Tetapkan Status Tanggap Darurat
![Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Jadi 30 Orang, Sumbar Tetapkan Status Tanggap Darurat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/46354dce0c5b04b5a7bd4d4c49b1cb63.jpg)
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto menyebutkan sebanyak 30 warga meninggal dunia dan 6 orang masih dinyatakan hilang akibat banjir dan tanah longsor di Sumatra Barat (Sumbar).
Sementara warga mengungsi mencapai 78.877 orang. Kerugian infrastruktur yang diperkirakan mencapai Rp226 miliar.
"Bencana ini cukup masif karena mengakibatkan korban jiwa 27 orang di Kabupaten Pesisir Selatan dan tiga orang di Kabupaten Padang Pariaman," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Padang, Senin, (11/3).
Baca juga : 10 Orang Meninggal Dunia akibat Banjir Longsor Pesisir Selatan
Menyikapi dampak bencana tersebut Pemerintah Provinsi Sumbar telah menetapkan status tanggap darurat guna merespons cepat kondisi penanggulangan bencana. Status tanggap darurat juga ditetapkan di 5 dari 12 daerah terdampak banjir.
Kelima daerah itu yakni Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Pasaman Barat.
Letjen TNI Suharyanto menekankan, seluruh unsur terlibat mengutamakan kecepatan penanganan tanggap darurat bencana. Khususnya berkaitan dengan ketersediaan pangan pokok, serta pemenuhan kebutuhan dasar lainnya.
Baca juga : Hujan Sebabkan Banjir dan Longsor Mendera Agam
Selain itu, BNPB juga menyerahkan bantuan sementara untuk kebutuhan awal berupa dukungan operasional, logistik dan peralatan, serta Dana Siap Pakai (DSP) senilai total Rp. 1,75 miliar untuk penanggulangan bencana.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi menjelaskan bencana banjir dan tanah longsor diakibatkan oleh beberapa faktor di antaranya intensitas curah hujan yang tinggi lebih dari 12 jam.
Bencana banjir dan longsor juga dipengaruhi oleh saluran drainase yang kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi penyumbatan di beberapa titik. Selain itu, juga ditemukan pembangunan infrastruktur dan pemukiman warga yang tidak memerhatikan tata ruang wilayah.
Selain itu, dari hasil pendataan di lapangan, pemerintah menemukan beberapa titik di kawasan longsor terjadi penggundulan hutan dan deformasi. Bangunan penahan dinding sungai rusak dan sejumlah faktor lainnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Tebing Setinggi 10 Meter Longsor Tutupi Jalan Alternatif Tasikmalaya-Garut
Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sukabumi Terputus akibat Longsor
Jalur Karangasem-Denpasar di Sanghyang Ambu Alami Tanah Longsor dan Banjir Bandang
Tanah Longsor di Ende, NTT, Satu Keluarga Tewas Tertimbun saat Tidur
Rumah Warga di Mamasa Sulbar Ambruk dan Jatuh ke Jurang
Pemkab Bandung Barat Minta Bantuan Perbaikan Jalan yang Diterjang Longsor
Kasus Jenazah Dicor, Otak Pembunuhan Ditangkap di Padang Sumbar
Puti Malabin, Seekor Harimau Sumatra Kembali ke Habitatnya
Saksi Kasus Bocah Tewas Diduga Dianiaya Polisi Datangi LPSK
LBH Padang Laporkan Kasus Dugaan Penganiayaan Anak hingga Tewas
Kompolnas Surati Polda Sumbar Terkait Kabar Dugaan Siswa SMP Tewas Dianiaya Polisi
Baliho Calon Peserta Pilgub Sudah Mulai Terpasang di Sumatera Barat
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap