Ribuan Rumah di Grobogan dan Kudus Masih Terendam Banjir
![Ribuan Rumah di Grobogan dan Kudus Masih Terendam Banjir](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/82f66d41317afdb14f7a6d8de88ede1c.jpg)
BANJIR melanda Kota Semarang secara berangsur surut, tetapi di Kabupaten Grobogan dan Kudus ribuan rumah masih masih terendam banjir, akibat tanggul jebol serta meluapnya sejumlah sungai di daerah itu, sehingga aktivitas warga terganggu serta lalu lintas lumpuh.
Pemantauan Media Indonesia, Minggu (17/3), banjir yang merendam Grobogan dan Kudus belum menunjukan tanda surut. PAsalnya sejumlah sungai masih terus menggelontorkan air ke sejumlah kawasan akibat meningkatnya volume air dari daerah hulu.
Cuaca sedikit lebih baik dengan sinar matahari sejak pagi mulai muncul, namun Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo tetap mengingat bahwa ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin kencang masih tinggi karena cuaca ekstrem di sejumlah daerah berpotensi hingga akhir pekan ini.
Baca juga : Tanggul Jebol Lumpuhkan Jalur Pantura Demak, Macet Sampai 10 Kilometer
"Sejumlah daerah masih rawan bencana, karena cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang dan sambaran petir masih berpotensi hingga akhir pekan ini," kata Yoga Sambodo.
Berdasarkan data, demikian Yoga Sambodo, daerah masih mengalami cuacamekstrem yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Semarang, Salatiga, Temanggung, Kota Magelang, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, serta Kota Semarang, Tegal, Pekalongan, Kebumen, Purworejo, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, dan Kota Surakarta.
Di Kabupaten Grobogan imbas dari meluapnya Sungai Lusi dan sungai lainnya akibat cuaca ekstrem di daerah hulu setidaknya 68% wilayah daerah ini masih terendam banjir dengan ketinggian capai 80 centimeter dan 692 jiwa masih bertahan di pengungsian.
Baca juga : Banjir Di Grobogan Meluas di 16 Kecamatan dan Jalur Semarang-Purwodadi Masih Lumpuh
"Ada 3.341 rumah di sini terendam," kata Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih.
Hasil inventarisasi banjir di Grobogan, lanjut Endang Sulistyoningsih, banjir terjadi sejak Rabu (13/3) lalu merendam 113 desa di 13 kecamatan yakni Kecamatan Grobogan, Klambu, Wirosari, Brati, Ngaringan, Tawangharjo, Gubug, Purwodadi, Karangrayung, Penawangan, Godong, Tegowanu, dan Pulokulon.
"Banjir saat ini lebih besar dibandingkan Februari lalu, akibat tujuh tanggul jebol banjir selain mengepung permukiman, banjir juga merendam 4.352 hektare area persawahan dan 80 fasilitas pendidikan, kita sudah dirikan 45 dapur umum," ujar Endang Sulistyoningsih.
Baca juga : Duh, Jalan Rusak Pantura Buat Pengusaha dan Sopir Rugi Besar
Di Kabupaten Kudus, banjir sebagai dampak meluapnya sejumlah sungai seperti Sungai Piji, Gelis, Dawe, dan Wulan mengakibatkan 22 ribu jiwa (6.884 keluarga) terdampak, karena sedikitnya Lina kecamatan yakni Mejobo, Kaliwungu, Jati, Jekulo, dan Undaan terendam dengan ketinggian air 30-70 centimeter.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kudus, Munaji mengatakan banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir, hal ini mengakibatkan volume air di sejumlah sungai tersebut meningkat dan sebagian melimpas ke pemukiman warga serta menutup jalan.
"Ada empat orang meninggal akibat banjir ini," tambahnya.
Baca juga : Warga Papua Diminta Waspadai Cuaca Esktrem
Di Kota Semarang banjir mulai surut, meskipun masih terdapat genangan banjir setinggi 10-30 centimeter terutama di ruas jalan Pantura Semarang-Demak tepatnya di Jalan Kaligawe Raya, namun kendaraan besar sudah mulai dapat melintas dengan kecepatan rendah.
"Merambat rapi sudah dapat melintas," ujar Sunaryo, 45, pengemudi truk sembako.
Hingga Minggu (17/3) di beberapa ruas jalan lain juga sudah menyusut dratis, bahkan sudah mengering namun di perkampungan penduduk di Kota Semarang seperti Kaligawe, Genuk dan Telogosari banjir masih merendam dengan ketinggian air 20-50 centimeter.
"Kita terus upaya lakukan pemompaan hingga kering, pengungsi juga mulai pulang," ungkap Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto. (Z-3)
Terkini Lainnya
Drainase Tersumbat, Banjir Kembali Merendam Ibukota Grobogan
Didukung Baznas dan LAZ, Kemenag Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir di Jateng
SIG Salurkan Paket Bantuan Sembako untuk Korban Banjir Bandang Grobogan dan Demak
Banjir Di Grobogan Meluas di 16 Kecamatan dan Jalur Semarang-Purwodadi Masih Lumpuh
Bank Dunia Dukung Petani CSA Indonesia Lakukan Hilirisasi Produk
Truk Sarat Muatan Timpa Sepeda Motor, Satu Tewas
Ratusan Kios Hangus Akibat Kebakaran Hebat di Pasar Loak Barito Kudus
Wapres Ma'ruf Amin Lepas Rombongan Jemaah Haji Kloter 71 Melalui Fast Track di Adi Soemarmo
Penyebab Keracunan Massal di Kudus Terungkap
Bea Cukai Kudus Musnahkan 11 Juta Batang Lebih Rokok Ilegal di Jepara
Korban Keracunan di Kudus Bertambah Menjadi 105 Orang
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap