visitaaponce.com

Tanggap OPT, Kementan Lakukan Gerakan Pengendalian di Karawang

Tanggap OPT, Kementan Lakukan Gerakan Pengendalian di Karawang
Berbekal handsprayer dan pestisida bantuan pemerintah, mereka mulai melakukan penyemprotan.(Dok Kementan)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) senantiasa tanggap merespons dinamika yang terjadi di lapangan. Hari ini Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) mengambil langkah nyata untuk membantu petani dalam mengatasi serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) khususnya penggerek batang padi.

Sebanyak 75 orang hadir dalam kegiatan Bimbingan Teknis dan Gerakan Pengendalian di dua desa yakni Jayamakmur dan Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (19/4). Turut hadir pada acara itu ialah perwakilan dari Direktorat Perlindungan Tanaman, Dinas Pertanian, Satpel Wilayah 2 Jabar, POPT, PPL, dan para perangkat desa.

Guna memantapkan gerakan pengendalian terlebih dahulu diadakan bimbingan teknis, narasumber Yadi Kusmayadi dari POPT Madya BBPOPT menjelaskan bahwa titik kritis dari pengendalian penggerek ialah pada fase persemaian. Bila pengendalian di persemaian tuntas, risiko serangan penggerek bisa dihindari atau paling tidak serangan ringan, sehingga memudahkan pengendalian berikutnya.

Baca juga : Produktivitas Naik, Petani Karawang Apresiasi Dukungan CSA Kementan

Lebih lanjut Yadi menerangkan tentang cara aplikasi pestisida yang benar dan bijaksana agar pengendalian bisa efektif dan efisien. Setidaknya ada enam kaidah tepat yang harus dipenuhi, yaitu tepat jenis, tepat mutu, tepat sasaran, tepat dosis dan konsentrasi, tepat waktu, dan tepat cara. Pada kesempatan itu disinggung pula mengenai tata cara pemakaian alat pelindung diri.

Setelah kegiatan bimbingan teknis selesai, gerakan pengendalian dimulai. Tampak para peserta sangat antusias dan bersemangat dalam melakukan aksi. Berbekal handsprayer dan pestisida bantuan pemerintah, mereka mulai melakukan penyemprotan, dari rumpun ke rumpun, dari petak ke petak, hingga selesai sudah acara pengendalian.

Salah satu peserta gerdal sekaligus Ketua Kelompok Tani Jayamakmur bernama Ujang mengungkapkan kabahagiaannya. Ia merasa terbantu dengan bimbingan teknis dan gerakan pengendalian ini, karena selain OPT terkendali ada juga ilmu dan pengalaman yang didapat. Ujang sangat berterima kasih kepada Kementerian Pertanian dan berharap ke depan kegiatan seperti ini harus sering dilakukan.

Baca juga : Stok Pupuk di Pantura Jelang Musim Tanam Dipastikan Tersedia

Sebagaimana kita ketahui, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sangat peduli terhadap kesejahteraan dan harapan para petani, termasuk dalam hal OPT. Dari jauh hari, ia telah memberikan arahan agar seluruh jajaran Kementerian Pertanian sigap dan bergerak di lapangan. Semua petugas harus aktif melakukan pendampingan kepada para petani dan memberikan solusi cepat serta tepat terhadap setiap permasalahan petani.

"Kita sedang menghadapi perubahan iklim yang tidak menentu. Akan banyak virus dan hama penyakit yang menyerang, belum lagi kekeringan. Jadi kita harus sigap untuk memberikan respons cepat pada apapun keluhan petani," tegas Amran.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyoroti betapa pentingnya langkah-langkah pencegahan dalam menghadapi serangan OPT dan perubahan iklim. Ia menyebutkan berbagai tindakan strategis telah diambil untuk melindungi pertanian dan ketahanan pangan nasional.

Baca juga : Pemda dan Pupuk Kujang Dukung Keberlanjutan CSA di Karawang

Kementerian Pertanian tidak tinggal diam dalam menghadapi OPT. "Permasalahan OPT dan perubahan iklim ini harus menjadi perhatian kita semua. Kita harus bekerja keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Khusus untuk OPT, mari kita selesaikan. Jangan ada kata gagal panen. Petugas harus bersinergi dengan petani. Lakukan pengamatan dan pendampingan. Pastikan bahwa petani bisa menuai jerih payah mereka," terang Suwandi.

Merespons arahan Menteri Pertanian dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto telah melakukan tindakan konkret dan mengambil beberapa langkah penting. Tindakan itu di antaranya menyebarkan buku ramalan yang berisi angka prakiraan serangan OPT, baik hardcopy maupun softcopy, ke seluruh provinsi di Indonesia, serta surat kewaspadaan untuk daerah prioritas yang disinyalir akan mengalami serangan OPT tinggi.

Langkah selanjutnya ialah menerjunkan tim pengamanan produksi ke daerah yang rawan atau terdampak serangan OPT. Tim bertugas memberikan bimbingan teknis kepada petani maupun gerakan pengendalian seperti dilakukan pada hari ini. Selain itu, pihaknya mengirimkan petugas pengamatan ke beberapa daerah untuk memonitor perkembangan OPT di lapangan. Hasil dari pengamatan tersebut akan menjadi saran tindak pengendalian ke depan. "Insya Allah dengan komitmen dan dukungan semua pihak, gerakan ini akan berhasil," tutup Yuris. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat