Satu Korban Banjir Bandang di Agam Ditemukan, Total Korban Meninggal Jadi 62 Orang
![Satu Korban Banjir Bandang di Agam Ditemukan, Total Korban Meninggal Jadi 62 Orang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/fc5233c9e7d286151987958e7281516b.jpg)
SATU orang warga Agam yang sempat dilaporkan hilang pascabanjir bandang melanda wilayah Sumatra Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Kamis (22/5).
"Iya sudah ditemukan," ujar Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Barat Ilham Wahab, Kamis (23/5).
Korban yang merupakan warga Nagari Galuang, Kabupaten Agam ditemukan oleh tim SAR gabungan di Jorong Taluak, Nagari Kubang Putih atau sekitar tujuh kilometer dari titik awal kejadian di Nagari Galuang.
Baca juga : Curah Hujan masih Tinggi, Modifikasi Cuaca tidak Berhenti
Dengan ditemukannya korban ini, maka daftar korban jiwa banjir bandang di Sumatra Barat berdasarkan catatan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Kamis (23/5) pukul 00.01 WIB menjadi 62 orang meninggal dunia dan 10 orang warga Kabupaten Tanah Datar dilaporkan hilang.
Sementara itu, menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo setelah melakukan tinjauan ke lokasi terdampak di Kabupaten Agam pada Selasa (21/5) lalu, tim penanganan darurat bencana banjir lahar hujan Sumatra Barat melaksanakan rapat lanjutan pada Rabu (22/5).
Dalam rapat yang dipimpin oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan, terdapat empat hal penting yang perlu segera dilaksanakan sebagai langkah mitigasi untuk antisipasi risiko potensi bencana serupa di kemudian hari.
Baca juga : Update Banjir Lahar Sumbar : 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang
Empat hal tersebut antara lain peledakan batu-batu besar material Gunungapi Marapi, normalisasi daerah aliran sungai, pembangunan sabo dam, dan penguatan sistem peringatan dini (early warning system).
Peledakan batuan material Gunungapi Marapi diperlukan agar jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di hulu, material batuan ini tidak menyumbat alur aliran air.
Sementara itu, terkait pembangunan sabo dam, Presiden Joko Widodo menginstruksikan pembangunan sebanyak 56 sabo dam di beberapa wilayah sungai yang berhulu ke Gunungapi Marapi. Kementerian PUPR merencanakan
akan memulai pembangunan sabo dam sebanyak delapan unit pada tahun 2024 ini. Pada tahun 2025 akan dilanjutkan pembangunan sabo dam sebanyak 34 unit dan tahun 2026 sebanyak 14 unit.
Terkini Lainnya
Kasus Jenazah Dicor, Otak Pembunuhan Ditangkap di Padang Sumbar
Keputusan KPU Memasukkan Nama Eks Napi Korupsi di Pileg Ulang Sumbar Dipertanyakan
BI Sumbar Dorong Peningkatan Transaksi melalui KPPD
LPSK Proses Permohonan Perlindungan Enam Saksi Kasus Tewasnya Afif
Saksi Kasus Bocah Tewas Diduga Dianiaya Polisi Datangi LPSK
Kasus Tawuran, Polda Sumbar Yakin Afif Maulana Tewas bukan akibat Disiksa
Hari ke-19, Pencarian 10 Orang Hilang Banjir Bandang Sumbar Tetap Dilanjutkan
Sstem Peringatan Dini Bencana Galodo Ditarget Rampung Tahun Ini
Korban Banjir di Sumbar Dapat Pelatihan Keterampilan
335 Rumah Baru Disiapkan untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar
Basarnas Maksimalkan Drone Cari Korban Banjir di Sumbar
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap