visitaaponce.com

PB PABSI Tunggu Pengumuman Resmi Terkait Dugaan Doping Lifter Tiongkok

PB PABSI Tunggu Pengumuman Resmi Terkait Dugaan Doping Lifter Tiongkok
Lifter Tiongkok Hou Zhihui yang diduga menggunakan doping(AFP/Javier Pinto)

PENGURUS Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi detail terkait peluang Lifter putri Indonesia, Windy Cantika Aisha mendapatkan medali perak Olimpiade 2020 Tokyo, menyusul adanya dugaan doping yang menimpa juara utama asal Tiongkok Hou Zhihui. 

Diketahui sebelumnya, Hou Zhihui yang merupakan peraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo pada nomor 49kg putri, menjadi salah satu dari sejumlah atlet di ajang Olimpiade Tokyo yang akan diuji doping oleh Badan Pengujian Internasional (ITA). 

"Menanggapi berita tentang adanya kasus doping di Olympic game khusunya kelas 49kg putri, sampai saat ini kami, saya selaku Kepala Binpres (Bidang Pembinaan dan Prestasi) PB PABSI, belum mendapatkan fakta yang aktual," kata Kabid Binpres PB PABSI Hadi Wiharja, dalam keterangannya, Rabu, (28/7). 

"Seyogyanya kita harus menunggu informasi dari IOC (Komite Olimpiade Internasional), WADA (Badan Anti-Doping Dunia), maupun panitia Olimpiade di Tokyo," imbuhnya. 

Menurut Hadi, masalah doping pada atlet di ajang Olimpiade bukanlah kali pertama, diceritakannya hal serupa juga pernah terjadi pada gelaran Olimpiade Sydney 2000. Di mana ketika itu terjadi diskualifikasi pada nomor 48kg putri. 

Baca juga : Lifter Rahmat Erwin Abdullah Sabet Medali Perunggu Olimpiade Tokyo

"Ini selalu memang ada saja kasus ini, seperti di Sydney. waktu itu kelas 48kg juaranya adalah Izabela Dragneva dari Bulgaria, Tara Nott dari USA, dan Lisa Rumbewas dari Indonesia. Seminggu kemudian baru diketahui bahwa Izabela Dragneva kena doping, sehingga naiklah peringkat Tara Nott menjadi medali emas, Lisa Rumbewas menjadi perak, dan Sri indriani menjadi medali perunggu," tutur Hadi. 

Melihat dari apa yang sudah terjadi, Hadi pun meminta publik Indonesia untuk bersabar karena menurutnya proses tersebut membutuhkan waktu yang sangat panjang, minimal sepekan. Sesuai dengan ketentuan IOC dan WADA. 

"Itu pun melalui proses yang sangat panjang minimal sepekan lebih. karena ada ketentuan dari IOC, tuan rumah, dan WADA. jadi sampai saat ini, belum ada keterangan resmi bahwa apakah kasus ini atau dopping ini benar-benar terjadi," tukasnya. 

Dapat diketahui, Hou Zhihui menyabet medali emas setelah berhasil mencatatkan angkatan seberat 210kg dengan rincian 94kg snatch dan 116kg clean and jerk. 

Sementara, Medali perak direbut lifter India Chanu Saikhtom Mirabai. Dia meraih total angkatan 202kg dari hasil angkatan snatch 87kg dan clean and jerk seberat 115kg. 

Tempat ketiga diraih oleh lifter Indonesia Windy Cantika Aisha yang mengangkat total 194kg dengan rincian 84kg snatch dan 110 clean and jerk. 

Apabila, Zhihui dinyatakan positif menggunakan dopping hal itu akan membuat lifter Indonesia berpeluang membawa pulang medali perak, dan lifter India membawa pulang medali emas. (OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat